Tribunnews.com, Jakarta - Lima orang Pelaku aksi teror di kawasan Thmarin, tewas setelah Adu tembak dengan aparat kepolisian. Baku tembak yang terjadi di kedai kopi Starbucks dan jalan thamrin dekat pos polisi Sarinah tersebut berlangsung saat lokasi di penuhi banyak orang.
Salah satu aparat yang berhadapan dengan para pelaku teror adalah Kapolsek Menteng AKBP Dedy Tabrani. Ia bersama petugas lainnya baku tembak di depan kedai kopi Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.
Dedy bercerita singkat terkait aksi baku tembak yang terjadi di siang bolong tersebut. Menurutnya baku tembak berawal dari dirinya yang hendak mengecek ledakan yang terjadi di dalam kedai kopi Starbuck. Namun begitu masuk ke halaman kedai kopi waralaba ia malah disambut dengan granat.
"Ketika akan melihat, granat langsung dilempar kekita," katanya di lokasi kejadian.
Dedy menurutkan ia bersama empat petugas lainnya langsung berlindung di balik pohon dan mobil yang terparkir, sambil kemudian mencari sumber pelemparan granat. Namun saat hendak menelisik ke arah pintu masuk kedai, ia dan petugas lainnya malah dihujani timah panas.
"Kami berlindung sambil kontak senjata, berlangsung cukup lama,"paparnya.
Dedy mengatakan dari sejumlah timah Panas yang dilesatkan melalui pistolnya, ada yang mengenai satu anggota teroris. Timah Panas tersebut menembus tubuh pelaku yang membawa tas ransel. Menurutnya saat baku tembak terjadi kurang lebih terdapat tiga orang teroris yang memberondongkan sejatanya ke arah petugas dan warga yang berada di lokasi kejadian.
" Ada tiga pelaku saat itu, dan semuanya berhasil dilumpuhkan," paparnya.
Usai baku tembak, pihak kepolisian langsung menyisir kedai kopi dan gedung Jakarta Theater. Di depan kedai kopi tepat di dekat kolam ditemukan korban warga sipil, yang salah satunya warga negara asing.
Pihak kepolisian menyebutkan ada sekitar 5-6 bom rakitan yang belum diledakan. Pelaku keburu dilumpuhkan oleh aparat kepolisian.
Pegawai Tidak jadi Makan setelah Melihat Orang Menembakan Senjata
Muklis (45) Pegawai gedung Sahid Jaya urung Membeli makan begitu sampai di gedung Sarinah sekitar pukul 11.00 Wib. Begitu sampai di warung yang berada tepat dibelakang gedung Sarinah, tepat pinggir jalan wahid hasyim, terdengar bunyi ledakan keras. Saat melihat ke arah sumber ledakan ia melihat polisi sedang baku tembak ke arah kedai kopi Starbucks.
"Kaget begitu sampai di warung ada suara tembakan dan bom," ujarnya di lokasi kejadian.
Muklis kemudian berlari ke arah jalan Thamrin, bermaksud untuk kembali ke kantornya yang berada tepat di sebrang gedung Sarinah. Hanya saja beberapa menit kemudian, ketika sampai di depan gedung tempat kerjanya ia kembali mendengar suara ledakan dari arah pos polisi Sarinah.
"Begitu ngebalik ternyata ada ledakan dari arah pos polisi dan ada perempuan satu orang tergeletak, dengan kaki berdarah," katanya.
Ia menagku tidak berani mendekat ke arah pso polisi tersebut, namun menurutnya ada tukang ojek yang langsung berlari ledakan dan membawa permpuan yang masih mengenakan helm mendekat ke arah gedung.
"Perempuannya menangis karena kesakitan, dan kakinya berdarah," katanya.
Menurut Muklis, terdapat Luka sobek di kaki perempuan yang mengenakan kemeja warna merah tersebut. Ia kemudian di bawa ke rumah sakit oleh petugas yang berada di sekitar lokasi
"Langsung dibawa ambulans," paparnya.