News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan Bom di Sarinah

Inilah 25 Fakta tentang Bahrun Naim, Pengendali Serangan Teroris di Sarinah

Penulis: Dahlan Dahi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bahrun Naim (kiri) dan Sri Lestari (kanan), mahasiswi asal Demak yang diduga kuat dilarikan oleh Bahrun Naim ke Suriah.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa fakta penting mengenai Bom Sarinah terkuak sudah.

Enam ledakan menggemparkan kawasan Sarinah, jantung bisnis di Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Drama serangan bom yang kemudian diikuti aksi tembak menembak antara teroris dan polisi itu berlangsung sekitar empat jam.

Polisi merilis angka korban: tujuh orang meninggal dunia (termasuk lima teroris), 24 orang luka.

Afif

Polisi mengungkapkan salah satu pelaku yang terlibat aksi tembak menembak dengan polisi bernama Afif alias Sunakim.

Afif, yang tewas di tempat kejadian, berasal dari Sumedang, Jawa Barat.

Usia 32 tahun, Afif merupakan anak didik langsung Sulaiman Aman Abdurahman, orang yang mengklaim sebagai amir (pemimpin) Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Asia Tenggara.

Afif pernah dipenjara karena kasus teror di Aceh selama tujuh tahun di LP Cipinang.

Pihak kepolisian memastikan serangan itu terkait ISIS.


Kompas.com
Bahrun Naim (kiri) dan Sri Lestari (kanan), mahasiswi asal Demak yang diduga kuat dilarikan oleh Bahrun Naim ke Suriah.

Polisi menyebut nama Bahrun Naim.  

Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menjuluki Bahrun Naim sebagai "dalang di balik aksi serangan teroris di Sarinah".

"Dari deteksi kami, betul ada perintah dan pendanaan dari sana (Bahrun Naim)," ucap Badrodin, Jumat (15/1/2016), di Mabes Polri.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menyebut nama Bahrun Naim sebagai "otak pengendali serangan teror di Sarinah".

Siapa Bahrun Naim? 

Berikut 25 fakta tentang Bahrun Naim:

1. Namanya Muhammad Bahrun Naim alias Anggih Tamtomo alias Abu Rayan

2. Usia 32 tahun, menikah, dua istri, dua anak

3. Tercatat sebagai warga RT 01/01 Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.


Tribun Jateng/Suharno
Bahrun Naim masih tercatat sebagai warga Solo dan satu rumah dengan orangtua dan dua adiknya di Sangkrah Pasar Kliwon Solo, Jawa Tengah, Jumat (15/1/2016).

4. Berperang di Suriah bersama ISIS

5. Pernah ditahan selama 2,5 tahun di Rutan Kelas 1 A Solo. Vonis: Terbukti menyimpan amunisi dan senjata api.

6. Bahrun Naim seorang pendiam, pintar memperbaiki komputer dan membuat blog.

7. Lulusan Universitas Negeri Solo dengan spesialisasi teknik informatika

8. Mengelola website bahrunnaim.com (salah satu isinya, cara membuat bom). Website ini tidak bisa lagi diakses setelah Bom Sarinah

9. Di bahrunnaim.com terpampang foto-foto Panglima Tertinggi ISIS, Abu Bakar Al Baghdady

10. Ayah Bahrun Naim pensiunan PNS

11. Dari istri pertama, Bahrun Naim dikaruniai dua anak

12.  Bahrun Naim sempat pula diproses hukum karena berniat melakukan rangkaian teror saat Presiden Amerika Serikat, Barack Obama datang ke Jakarta, 2010

13. Polisi mendapat laporan pada Maret 2015 bahwa Bahrun Naim tahun lalu membawa kabur seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Solo ‎(UMS) asal Demak, Sri Lestari (23), ke Suriah. Wanita inilah yang disebut sebagai istri kedua

14. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menyebut Bahrun Naim pernah berangkat ke Suriah dan bergabung dengan ISIS di Raqqa

15. Rumah orangtuanya di Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.

16. Di akun Facebook yang telah dihapus itu, Bahrun sempat menyebut-nyebut nama gembong teroris asal Poso, Abu Wardah Santoso, sebagai "komandan". Santoso merupakan komandan teroris di Poso yang saat ini menjadi incaran nomor satu Detasemen Khusus 88 Antiteror.

17. Kapolda Metro Jaya mengatakan, "Bahrun Naim yang ingin mendirikan Kathibah Nusantara di Indonesia. Dia mau jadi leader ISIS di Asia Tenggara."

18. Bahrun Naim ditangkap pihak kepolisian di Kampung Mertrodanan RT 02/03 Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah pada 9 November 2010.


Pelaku serangan di Sarinah

19. Pada saat penangkapan dari rumah kontrakan Bahrun saat itu diamankan dua kotak amunisi jenis peluru AK 349, enam CPU, sarung senjata api, satu laptop, sejumlah keping CD, serta buku-buku

20. Berdasarkan putusan Mahkamah Agung Nomor 7/Pid.Sus/2011/PN.Ska dijelaskan bila Bahrun menyimpan 533 butir peluru senjata api laras panjang.
Ditemukan juga satu kantong plsatik putih berisi 32 butir peluru kaleber 9 mm. Peluru tersebut disimpan Bahrun dalam tas ransel.

21. Atas perbuatannya saat itu, Bahrun divonis 2 tahun 6 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Surakarta

22. Bahrun Naim mendapatkan ratusan amunisi dari Purnama Putra alias Ipung alias Uus alias Tikus alias Usman alias Usamah pada 2004. Usamah merupakan terpidana kasus tindak pidana terorisme karena sudah menyembunyikan dan membantu DPO tindak pidana terorisme Noordin M Top.

23. Naim pun pernah menerima rangkaian bom yang ditinggalkan Usamah di rumahnya.

24. Berdasarkan Barun Naim alias Abu Rayyan alias Abu Aisyah diputus bersalah melakukan tindak pidana menyimpan amunisi sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat (1) undang Undang Darurat RI Nomor 12 tahun 1951.

25. Bahrun Naim mengatakan, "Hadits-hadits akhir zaman memang menceritakan bahwa hijrah tidak mudah. Semoga banyak yang dimudahkan Allah, meski merangkak di atas salju."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini