TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Umar Arsal meminta kepada pihak pengelola bandara agar meningkatkan kontrol dan pengawasan melalui kamera pemantau alias CCTV.
Tidak hanya itu, UMR para pekerja di bandara seperti porter dan lain sebagainya harus ditingkatkan.
Hal tersebut menyusul adanya kejadian teror di Jakarta dan pembobolan bagasi penumpang pesawat yang akhir-akhir ini acapkali terjadi.
"Kita minta pihak manajemen bandara dan Angkasa Pura harus meningkatkan fungsi kerjanya. Selain itu lebih ditingkat alat kontrol CCTV yang saat ini masih kurang memadai, dari barang itu dipindahkan sampai masuk ke pesawat" kata Umar dalam pernyataannya, Sabtu(16/1/2016).
Menurut Umar, sat mengunjungi bandara Ngurah Rai, Kualanamu dan Juanda ia melihat pihak bandara dalam hal ini Angkasa Pura sudah melakukan berbagai antisipasi.
Ia juga memastikan bahwa tidak ada lagi keluhan dari penumpang yang kerap hilang barangnya atau dibobol.
"Setelah melakukan kunjungan dan bertemu dengan pihak bandara kita harapkan tidak terjadi lagi yang namanya barang-barang milik penumpang hilang di seluruh bandara. Komisi V selalu pantau bagaimana pihak bandara melakukan yang terbaik untuk penumpang, sehingga kejadian tersebut tidak terulang lagi sehingga dapat meresahkan para penumpang pesawat," ujarnya.
Umar juga mengapresiasi terhadap manajemen bandara Internasional Juanda Surabaya yang terus berbenah.
Alhasil yang dilakukan keluhan para penumpang hilangnya barang-barang tidak terjadi.
“Informasi dari pihak bandara Juanda tahun 2015 tidak ada keluhan penumpang yang hilangnya barang,” kata Umar.
Umar menyebutkan bahwa sistem yang dilakukan bandara Surabaya cukup baik yakni dengan adanya System Hold Baggage Cleaning, yang dimaksud sistem koneksi terpadu secara otomatis.
Politikus partai Demokrat ini menjelaskan untuk saat ini hanya ada beberapa bandara yang sudah melakukan sistem tersebut diantaranya bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Medan.
“Kita harapkan semua bandara melakukan sistem tersebut, sehingga diharapkan dapat mengontrol barang-barang milik penumpang.”ujar Politisi asal Kendari ini.