News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan Bom di Sarinah

Usul BIN Tangkap Pelaku Teror Dinilai Merusak Sistem Penegakan Hukum

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BIN Sutiyoso, Wakapolri Komjen Pol. Budi Gunawan, dan Kapolda Irjen Pol. Tito Karnavian melakukan pengecekan usai peledakan bom di pos polisi Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/2016). Ledakan bom yang disusul baku tembak yang dilakukan oleh 7 orang pelaku dengan korban tewas 3 orang dan 4 orang dilumpuhkan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISNAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Setara Institute Hendardi menolak usulan Badan Intelijen Negara (BIN) yang meminta kewenangan baru untuk menangkap setiap orang yang dicurigai sebagai pelaku teror.

Menurut Hendardi, usulan tersebut berpotensi merusak sistem penegakan hukum di Indonesia.

"Ketidakmampuan BIN mendeteksi potensi teror bukan karena keterbatasan kewenangan tetapi karena kinerja institusi ini yang belum optimal," kata Hendardi melalui pesan singkat, Minggu (17/1/2016).

Oleh karenanya, Hendardi meminta BIN tidak meminta kewenangan setiap ada peristiwa teror.‎

Isu utamanya adalah koordinasi antar institusi penegak hukum dan intelijen.

Ia mengingatkan tugas BIN itu mengumpulkan informasi dan berkoordinasi dengan aparat hukum untuk menindak.

Sehingga peran vital BIN terletak pada koordinasi.

"Kalau BIN jalan sendiri, maka sulit BIN bisa berkontribusi dalam penanganan kasus-kasus seperti ini. Gejala BIN jalan sendiri tampak jelas dalam penanganan kelompok Din Minimi di Aceh," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini