TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Sebanyak 10 desa di dua kecamataan di Kabupaten Kediri kebanjiraan akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Minggu (22/12/2024) sore.
Banjir melanda empat desa di Kecamatan Banyakan dan enam desa di Kecamatan Grogol.
Kepala BPBD Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa banjir mulai terjadi sekitar pukul 15.30 WIB akibat meluapnya beberapa sungai yang tidak mampu menampung debit air yang meningkat signifikan.
Di Kecamatan Banyakan, empat desa terdampak banjir. Desa Tiron mengalami luapan air dari Sungai Bendo Mongal yang membawa material sampah, sehingga air menggenangi jalan desa dan rumah warga.
Banjir juga menggenangi kawasan Bandara Dhoho yang berada di kecamatan ini.
Air hujan yang keruh bercampur lumpur terlihat menggenangi jalan beraspal dan taman di dalam kawasan Bandara Dhoho yang diresmikan Oktober 2024 lalu tersebut.
"Nyaris semua kena (banjir) termasuk sekitar kawasan bandara. Hujan sangat deras mengguyur sejak Minggu pagi sampai sore nggak berhenti," ungkap seorang perangkat desa di Kecamatan Banyakan kepada Tribunnews, Selasa, 24 Desember 2024.
Menurut Stefanus Djoko Sukrisno, banjir juga terjadi di Desa Banyakan, Desa Maron, dan Desa Jatirejo.
"Air dari Sungai Bendo Mongal dan Sungai Bendo Krosok meluap ke permukiman warga," kata dia, Senin (23/12/2024).
Sementara itu, di Kecamatan Grogol, banjir melanda enam desa.
Desa Cerme menjadi salah satu yang terdampak parah akibat debit Sungai Kandang yang membawa sampah dan rumpun bambu hingga menyumbat jembatan desa.
Air meluber dan merusak fasilitas umum sertamenggenangi rumah warga. Desa Bakalan, Desa Sumberjo, dan Desa Sonorejo.
Banjir di tiga desa ini terjadi akibat meluapnya sungai-sungai setempat, dengan ketinggian air mencapai 10 hingga 40 sentimeter di beberapa titik.