News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan Bom di Sarinah

Afif dan Dua Teman Kos-nya Sangat Tertutup dan Jarang Menyapa Warga

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah bercat warna hijau di Gang Kamboja, RT 02 RW 03, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, tertutup rapat saat Tribunnews menyambangi rumah milik Dian.

Diketuk beberapa kali, tak ada yang keluar.

Rumah ini berlokasi tak jauh dari rumah M Ali, salah satu terduga teroris di kawasan Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta.

Dian juga merupakan terduga teroris yang tewas dalam ledakan di depan Pos Pol Thamrin. Sementara Ali adalah terduga teroris yang sempat menembak seorang polisi dari jarak dekat.

Tribunnews langsung mendatangi rumah Matsani, pemilik kos-kosan yang ditempati Afif, Ahmad Muhazam dan seorang yang tak dia kenal pasti namanya.

Kos-kosan tersebut juga tak jauh dari rumah Ali. Afif dan Ahmad juga diduga pelaku teror di Sarinah.

Afif tewas bersama Ali saat baku tembak dengan polisi. Sementara Ahmad tewas meledakkan diri di Starbucks Cafe.

Menurut Matsani, ketiganya baru dua minggu menempati kamar kos paling pojok miliknya. Itu juga awalnya diantar oleh Ali, saat menyewa.

"Dia (Ali) cuma bilang kalau mereka (ketiganya) teman di pangkalan (angkot)," kata Matsani.

Matsani percaya saja, lantaran telah mengenal lama sosok Ali. Meski, Ali mengatakan ketiganya menyewa tempat itu hanya untuk sementara, sambil menunggu mess kelar. Paling lama dua minggu.

"Ali sih bilang mereka itu kerja bangunan, cari kos karena messnya belum jadi. Bakalan pidah kalau udah jadi, paling dua mingguan katanya," kata Matsani.

Seperti penyewa lainnya, ketiganya kata Matsani, cuma bawa beberapa tas. Itu pun, tak ada yang mencurigakan.

Mereka juga bersedia memberikan foto copy kartu penduduk, meski sampai beberapa hari diminta ternyata tak juga memberikannya.

"Kan harusnya bayar Rp 500 ribu per bulannya, jadi cuma Rp 300 ribu karena cuma dua minggu. Ya sudah lah ngga apa-apa, lagian cuma sebentar kan," kata Matsani.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini