News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan Bom di Sarinah

Istri Terduga Teroris: Jangan Hukum Keluarga Kami yang Tak Tahu Apa-apa

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menyisir saat ledakan bom di pos polisi Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/2016). Ledakan bom yang disusul baku tembak yang dilakukan oleh 7 orang pelaku dengan korban tewas 3 orang dan 4 orang dilumpuhkan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISNAWAN

"JANGAN keluar, banyak polisi, masuk, ayo masuk". Bentak seorang ibu kepada anak perempuan kecilnya menjelang petang, Minggu (17/1/2016).

Omelan tersebut berasal dari suatu rumah di Gang Kamboja, RT 02 RW 03, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Tak jauh dari Tribunnews.com duduk dan mengobrol dengan seorang warga.

Ari (35), warga gang tersebut memaklumi keadaannya.

Semenjak tenar karena penggerebekan polisi, Jumat malam lalu terkait aksi teror dan bom di Sarinah di Jl MH Thamrin, kampungnya itu kerap dilalui orang-orang tak dikenal. Ada yang mengaku sebagai wartawan, namun tak sedikit juga yang hanya sekadar mondar-mandir.

"Nggak kenal, tapi di gespernya nongol kaya pistol gitu," kata Ari.

"Tahu jadi sepi gara-gara kemaren itu," timpal Dayat, warga sekitar yang ikut mengobrol. Selepas itu ia ngeloyor pergi.

Beberapa saat, Tribunnews.com meminta Ari menunjukkan rumah M Ali, salah satu terduga teror bom Sarinah, yang juga berada di sekitar gang tersebut.

Gang ini memang padat penduduk, hanya cukup dilalui dua sepeda motor bersamaan, yang terhubung ke Komplek BPPT dan ke jalan raya Meruya Hilir.

Rumah M Ali, berada di pojok gang tersebut. Rumah dengan halaman sebidang tanah kosong itu, awalnya tertutup rapat pintunya, begitu juga dengan jendelanya. Namun setelah diketuk beberapa kali, barulah keluar seorang wanita.

Di dalam rumah inilah aparat menduga bom yang meledak di Pos Polisi di Sarinah itu dirakit. Namun SM, istri M Ali, membantahnya.

Meski begitu sisa-sisa alat yang diduga polisi guna meracik bom kini sudah diamankan dari rumah yang telah SM tempati selama 14 tahun itu, ketika malam penggerebekan.

"Saya masih nggak percaya semuanya (terjadi)," kata SM yang kini hanya tinggal bersama tiga anaknya itu.

Rasa takut dan sedih pun tak dapat ditutupinya. Sesekali tatapannya kosong, berbicara pelan tak melihat lawan bicaranya. Perempuan itu pun mengeluh lelah kerap didatangi wartawan, saat ini. Belum lagi, bisikan tetangga pascapenggerebekan tersebut.

Tak ada yang ia curigai dari aktivitas suaminya itu sehari sebelum peristiwa naas di Sarinah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini