News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan Bom di Sarinah

Terduga Teroris di Singapura Pakai Gelang yang Bisa Dikontrol, Bagaimana di Indonesia?

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Sabhara Polda Jabar berjaga-jaga di depan rumah B3/35 saat dilakukan penggeledahan oleh Densus 88 di Komplek Bojong Malaka Indah, Desa Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (12/1/2016). Penggeledahan tersebut kelanjutan dari sejumlah penyisiran terhadap dugaan jaringan teroris. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan penegak hukum hanya bisa menindak terduga terorisme jika didahului dengan perbuatan.

Pramono mencontohkan mengenai peredaran website yang berbau radikalisme.

Ia mengatakan selama ini pemerintah hanya bisa menutup website tersebut, tanpa bisa menangkap siapa pembuat website itu.

"Misalnya banyak website yang menyebarkan paham radikal yang bisa kita lakukan hanya menutup website itu. Harus ada aturannya supaya bisa menindak," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Contoh kasus lain, Pramono menceritakan bagaimana negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura mampu mengawasi warganya yang diduga pernah terlibat kelompok radikal di Timur Tengah.

"Kalau di negara lain, Malaysia, Singapura, begitu yang bersangkutan kembali dari Suriah, mereka diberi gelang, bisa dipantau," kata Pramono.

Melihat bagaimana negara lain bisa mengelola orang-orang yang diduga pernah terlibat kelompok radikal, Pramono mengatakan kini pemerintah ingin mencari formula yang tepat agar bisa mengawasi kelompok-kelompok radikal tersebut.

"Nah apakah Indonesia bagaimana caranya nanti, akan kami pikirkan," kata Pramono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini