TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga lokal membakar pemukiman eks pengikut Gafatar di Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (19/1/2016) lalu.
Alasan menolak pemahaman Gafatar membuat warga bertindak. Polisi dan aparat pun turun tangan.
Eks pengikut Gafatar dievakuasi dan berlangsung di tengah kepulan asap yang membara, akibat massa yang terus membakar pemukiman mereka.
Anak pengungsi eks Gafatar tidur beralaskan terpal di lokasi pengungsian Bekangdam XII/Tpr, Jl Adisucipto, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/1/2016) pukul 16.40 WIB.
Diberitakan Tribun Pontianak (Tribunnews.com Network), massa yang tidak dibendung oleh pihak keamanan terus merangsek. Satu per satu pondok milik eks Gafatar dirusak dan dibakar oleh massa.
Sejumlah anak bermain dengan riangnya di lokasi berkumpulnya warga eks Gafatar asal Mempawah di Bekangdam XII/Tpr, Jl Adisucipto, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/1/2016) pukul 16.00 WIB.
Api tetap menyala sekalipun hujan mengguyur. Petugas pun mempercepat evakuasi, karena massa semakin beringas.
Rombongan kendaraan pejemputan telat datang.
Sejumlah anak bermain hujan di lokasi berkumpulnya warga eks Gafatar asal Mempawah di Bekangdam XII/Tpr, Jl Adisucipto, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/1/2016) pukul 16.30 WIB.
Mereka kemudian dievakuasi menggunakan mobil dalmas milik kepolisian, hingga semua kendaraan pejemputan tiba.
Di tengah hujan deras dan kepulan asap. Para eks gafatar ini di kawal menuju mobil evakuasi. Tua muda sampai anak bayi seluruh tertimpa hujan. Derai air mata pun tampak dipipi para ibu-ibu.
Sejumlah ibu menjaga bayinya tetap hangat saat hujan deras mengguyur lokasi berkumpulnya warga eks Gafatar asal Mempawah di Bekangdam XII/Tpr, Jl Adisucipto, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/1/2016) pukul 16.40 WIB.
Kini mereka berada di pengungsian sementara seperti di Bekangdam XII/Tpr, Jl Adisucipto, Pontianak, Kalimantan Barat,.
Sebanyak 2.164 jiwa terduga eks Gafatar yang terusir dari sejumlah wilayah di Kalimantan Barat akan dipulangkan ke daerah asalnya menggunakan beberapa Kapal Republik Indonesia.
Satu diantara warga usai memandikan membawa kedua buah hatinya ke dalam tenda tempat berkumpulnya warga eks Gafatar asal Mempawah di Bekangdam XII/Tpr, Jl Adisucipto.
Dari mereka ada ibu-ibu, anak-anak dan balita. Di pengungsian mereka tetap ceria bermain dan di malam hari tidur beralas tikar dan berdempet-dempetan. Anak-anak itu seperti tidak tahu apa yang menimpa mereka. Mereka tetap bermain seadanya, bermaiin pasir, bermain di tengah hujan.....