TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan menegaskan pihaknya tidak sembarangan bicara menyebut Bahrun Naim sebagai sosok yang bertanggung jawab dalam aksi teror di Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1/2016) lalu.
Jenderal bintang dua ini mengaku Densus 88 Mabes Polri mengantongi berbagai bukti-bukti kuat keterlibatan Bahrun, pria kelahiran Solo, Jawa Tengah.
"Kami punya data intel, ada soal perintah konser (aksi besar di tempat keramaian) itu langsung. Ada dua kelompok yang ditangkap di Bekasi," tutur Anton, Kamis (21/1/2016) di Mabes Polri.
Diutarakan Anton, apabila Polri tidak mengantongi bukti keterlibatan Bahrun maka pimpinan mereka yakni Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti tidak akan menyatakan demikian, bahwa Bahrun terlibat.
"Ya iyalah terlibat, makanya pimpinan kami mengatakan demikian. Ada bukti lewat Handpone, email dan sandi-sandi seperti bom itu artinya konser, atau pengantin itu calon bom bunuh diri," katanya.