Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dipulangkan dari Kalimantan Barat.
Hal ini menyusul adanya pembakaran pada Selasa (19/1/2016) kemarin terhadap permukiman di Motong Panjang Menpawah, Kalimantan Barat yang dihuni warga eks Gafatar.
"1227 orang, sebagian sudah dikembalikan ke Jawa. Disana masih ada 1100-an. Atas anjuran Presiden saat di Ratas, kami diminta untuk melakukan pengawasan khusus," tutur Wakapolri, Komjen Pol Budi Gunawan, Jumat (22/1/2016) di Mabes Polri.
Orang nomor dua di tubuh Polri ini menambahkan dalam penanganan eks Gafatar di Menpawah pihak Polri mengutamakan pada proses evakuasi.
Serta memberikan perlindungan kepada warga eks Gafatar meskipun mereka masuk dalam kelompok yang ditentang MUI.
"Semua soal Gafatar di Menpawah sudah ditangani secara terpadu. Kami fokus nomor satu ke penyelamatan keluarga, evakuasi dan pembinaan," tambahnya.
Terpisah, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan menuturkan perilaku warga di Menpawah merupakan bentuk kesadaran serta daya tangkal terhadap Gafatar.
Namun pembakaran yang dilakukan dinilai Anton sebagai sesuatu yang berlebihan.
"Kami imbau penolakan-penolakan terhadap gerakan gadikal jangan kekerasan dilawan dengan kekerasan. Masyarakat harus menahan diri, laporkan saja ke polisi, percayakan pada kami," tegas Anton.
Anton menambahkan untuk pengamanan di Kalimantan Barat, pihaknya sudah mengirimkan satu kopi satuan Sabhara serta Brimob untuk mengamankan warga serta eks Gafatar.
"Anggota di lapangan sudah melakukan penebalan. Saat ini masih diupayakan mediasi karena mereka (eks Gafatar) tidak mau dipindah. Akan dicari penyelesaian terbaik bagaimana," ungkapnya.