TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 118 dari 568 orang anggota organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kini ditempatkan di Panti sosial Bina Insan, Cipayung, Jakarta Timur.
Di panti sosial ini mereka akan menjalani karantina sebelum kembali ke rumah masing-masing.
Selama menjalani karantina ratusan anggota Gafatar akan dipenuhi kebutuhan primernya seperti makanan serta pakaian.
"Kita sudah berikan kaos sama celana training juga," kata Kepala Panti Sosial, Harjanto, Minggu(24/1/2016).
Harjanto mengatakan 118 orang tersebut ditempatkan menyatu di auditorium dharma sosial.
Di ruang 25x15 meter tersebut mereka tidur dengan beralaskan terpal dan matras.
Di panti mereka akan mendapatkan bimbingan konseling dan wawasan agama dan kebangsaan sebelum dipulangkan ke rumah asalnya.
Sementara itu saat Tribunnews mengunjungi panti tersebut, para anggota eks Gafatar tersebut tampak menghabiskan waktu dengan bercengkrama.
Sebagian lagi secara bergiliran mencari tasnya yang tercecer di panti lain dengan diawasi petugas dinas sosial DKI Jakarta.
F, salah seorang eks anggota Gafatar mengatakan tas yang ia bawa dari Kalimantan tercecer saat tiba di Jakarta.
Tas tersebut berisi pakaian dan barang-barang pribadi lainnya.
"Tidak ada barang berharga kami tidak sempat bawa karena ke Jakartanya mendadak. Yang penting pakaian saja untuk salin," katanya di Panti Bina Insan.
Salah seorang petugas panti mengatakan, tas yang mereka bawa kemungkinan besar terbawa ke Panti lain.
Pasalnya para eks anggota Gafatar dari Kalimantan ditampung di tiga panti di Jakarta Timur.
Selain di Panti Sosial Bina Insan, mereka juga ditampung di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Bambu Apus, Jakarta Timur.
Selanjutnya mereka yang merasa kehilangan tas diantar oleh petugas menggunakan kendaraan dinas sosial ke panti Bambu Apus.