TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum seminggu sejak Institiute for Trasformation Studies (INTRANS) mengumumkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menempati peringkat tiga besar Parpol dengan performa Online terbaik, pagi ini website PSI yang beralamatkan www.psi.id tidak dapat diakses.
“Ini bukan ulah hackers, masa iya hackers Indonesia yang terkenal ideologis itu mau menjebol website PSI yang notabene memperjuangkan kampanye partisipatif di internet,” demikian penjelasan Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, Jumat (5/2/2016) ketika dihubungi perihal peretasan yang dialami website PSI.
PSI memang adalah partai politik yang mengusung tema muda dan perempuan, dengan kampanye berbasis digital via internet. “Kemungkinan ini pihak iseng saja, atau mungkin pihak yang tidak senang dengan keberadaan PSI dan kampanye yang dijalankan oleh PSI. Kami tegas kok, musuh besar kami ada dua korupsi dan intoleransi” demikian Toni melanjutkan ketika ditanya tentang siapa kemungkinan yang menjadi pelaku peretasan.
Dalam rilis riset 28 Januari yang lalu, INTRANS menyebutkan bahwa PSI banyak diminati bahkan mampu berada di posisi Parpol paling banyak melibatkan audiens dan terbanyak mendapatkan apresisasi di media sosial berkar konten-konten yang fokus, diminati pengguna media sosial dan sistematis.
“PSI sejak awal memilih berkampanye di media sosial, internet adalah jawaban dari ruang yang mahal di televisi dan media cetak, ini juga sejalan dengan konstituen PSI yang mayoritas adalah anak muda.” Toni menjalaskan.
Ketika ditanya apakah kerusakan yang ditimbulkan oleh peretas web PSI sangat parah? “Staf IT dan beberapa relawan sedang mempelajarinya. Mudah-mudahan dalam 1x24 jam sudah bisa kami tanggulangi. Kami berharap peristiwa ini tidak terulang lagi. Mohon kepada yang iseng berhenti mengisengi PSI. Kami tidak punya TV, hanya website ini. Kami juga bukan siapa-siapa. Hanya sekumpulan anak muda yang ingin membuat cerita baru di panggung politik indonesia," ujar Toni.
Hingga pagi ini, website www.psi.id belum dapat diakses.