TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Ade Komaruddin maju mencalonkan diri menjadi ketua umum Partai Golkar menemui batu sandungan. Ade Komaruddin bisa menjadi orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin tersebut asalkan mundur dari kursi ketua DPR.
"Itu berangkat dari pernyatan dia (Akom) sendiri. Artinya jika maju sebagai calon Ketua Umum Golkar, maka harus mundur sebagai ketua DPR. Itu harapan DPD I," kata Ketua Paguyuban DPD I Golkar, Ridwan Bae.
Menurut Ridwan, pernyataan prasyarat untuk Ade Komaruddin maju menjadi Ketua Umum Partai Golkar merupakan hasil keputusan DPD I seluruh Indonesia yang menggelar pertemuan di Nusa Tenggara Barat. Keberadaan DPD I di NTB sekaligus menghadiri pelantikan Ketua DPD I Golkar.
Pria yang juga merupakan anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR itu menjelaskan, keinginan DPD tingkat satu tersebut menagih janji Ade Komaruddin dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Menurut Ridwan, seseorang yang menjadi Ketua Umum Golkar harus fokus untuk mengurus partai.
"Dia (berjanji) tidak akan maju. Dia diharapkan konsisten dengan pernyataannya, konsen menjalankan tugas pokok DPR. Berikan kepada ketua lain agar fokus," ujarnya.
Akom Klaim Direstui Ical
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ade Komaruddin mengklaim bahwa dirinya direstui oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk maju mencalonkan diri menjadi orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin. Bahwa ada pernyataan dari Ketua Paguyuban DPD 1 Golkar Ridwan Bae yang menyebut beberapa prasyarat untuk dirinya, Ade menyebut hal itu sudah dibantah Aburizal Bakrie.
"Saya duga pasti teman-teman tanya soal itu. Jadi, malam tadi saya jam berapa begitu, saya ditelepon Ketua Umum Partai Golkar ARB (Aburizal Bakrie). Beliau mengatakan sudah melakukan komunikasi dengan beberapa orang yang terkait isu tersebut dan mengembangkan itu. Dan ternyata mereka tidak benar mengatakan menyampaikan hal seperti itu," kata Akom, sapaan akrab Ade Komaruddin, Minggu(7/2).
Akom lalu menceritakan saat rapat penentuan calon Ketua DPR dari partai Golkar, diputuskan dirinya tidak boleh menginisiasi Munas. Hal itu dituangkan dalam pakta integritas yang ditandatanganinya.
"Dan, pada saat itu saya mengatakan bahwa saya siap. Saya ini keluarga indonesia, saya menjalani nilai-nilai keluarga indonesia. Jadi, saya selalu hormat keputusan bersama. Terlebih-lebih pemimpinnya lebih senior, dan lebih berpengalaman dari saya. Saya hormati keputusan bersama," kata Akom.
Untuk itu, Ade menghormati keputusan tersebut dengan tidak melakukan inisiasi Munas. Apalagi, kata Ade, dirinya merupakan Ketua Umum SOKSI, ormas pendiri Partai Golkar. Ketika ditanyakan maksud tidak menginisiasi munas bukan berarti tidak maju dalam Munas, Akom membenarkannya.
"Persis," ujarnya.
Namun, Akom belum mengungkap secara pasti kesiapannya maju dalam Munas Golkar. "Saya belum pernah mengatakan akan maju, dan mengatakan tidak. Sudah. Saya masih pada posisi itu," imbuh Ketua DPR itu.
Ical Izinkan Akom Maju Jadi Ketua Umum
Ketua Umum partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan Ade Komaruddin dapat maju dalam Musyawarah Nasional (Munas) dan mencalonkan diri menjadi ketua umum. Hal itu diperlihatkan Politikus partai Golkar Muhammad Misbakhun dalam grup Fraksi Golkar.
"Akom boleh maju dong! Tadi malam saya bicara dengan Akom per telepon. Biar semua kader Partai Golkar yang berminat dapat bersaing dengan baik dan sehat," kata Misbakhun sesuai dengan pernyataan Aburizal Bakrie.
Aburizal, kata Misbakhun, telah menyatakan seluruh kader diperbolehkan maju di arena Munas sebagai kandidat ketua umum. Ical juga meminta pernyataan kasar soal Munas dihentikan. "Pemberitaan soal Munas lebih baik," kata Misbakhun.
(zul/fer/wly)