TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat penerbangan Alvin Lie tidak menyangsikan pesawat tempur Super Tucano yang dibeli dari Brasil.
Apalagi pesawat tempur Super Tucano yang mengalami kecelakaan itu relatif masih terbilang baru, yakni empat tahun dimiliki oleh pihak TNI AU.
"Ini pesawat baru, 2012 masih 4 tahun. Pembuatan baru juga, tahun 2003. Ini masih relatif baru. Bukan itu saja, pesawat tempur ini juga dipakai oleh banyak negara dan telah diakui dunia," ujar Alvin kepada Tribun, Rabu (10/2/2016).
Karenanya, tidak ada yang diragukan dari pesawat Super Tucano.
Perawatan
Hanya saja, dia menggarisbawai penting dan perlunya TNI AU benar-benar mengendepankan perawatan dan pemeliharaan pesawat militer.
Karena sangat disayangkan jika kurangnya perawatan pesawat berakibat pada jatuhnya pesawat tempur.
Pasalnya, secara materi, harga satu pesawat tempur sangat mahal.
Ditambah lagi kerugian putera terbaik bangsa, para pilot atau penerbang.
"Perlu biaya tidak kecil untuk menciptakan seorang menjadi pilot dan penerbang handal," demikian dia menyarankan.
Karena itu perlu TNI AU memprioritaskan perawatan setiap pesawat tempur yang kita miliki.
"Perawatan yang teratur dan sesuai dengan buku pedoman (manual book) masing-masing pesawat," ujarnya.
Memang butuh anggaran yang relatif lebih besar untuk biaya perawatan semua pesawat tempur yang dimiliki TNI AU.
Tapi, Negara harus mengalokasikannya agar kedepan tidak terjadi kecelakaan atau jatuhnya pesawat karena kurangnya perawatan pesawat.