News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tim Mapala UI Berhasil Petakan 53 Kilometer Sungai Ae'Dikit

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anggota Tim Ekspedisi Arung Jeram Mapala Universitas Indonesia (UI), sedang mengamati Sungai Batang Langkup, yang merupakan anak Sungai Ae Dikit.

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sungai Ae'Dikit berhasil dipetakan oleh Tim Ekspedisi Arung Jeram Mapala Universitas Indonesia (UI).

Ketua Pelaksana Ekspedisi , Teguh Iman Riyadi, menjelaskan bahwa badan sungai yang berhasil disusuri tim yang terdiri dari lima belas mahasiswa dan mahasiswi UI itu, adalah sepanjang 53 kilometer.

Pemetaan dilakukan sebelum tim menyusuri sungai itu dengan perahu karet. Pemetaan dilakukan dari Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, hingga Kecamatan Penarik, Kabupaten Muko-muko, Bengkulu.

Hasil dari pemetaan yang dilakukan pada 1-7 Februari lalu itu, akan menjadi data untuk bahan pertimbangan tim dalam menentukan jalur perahu, teknik pengendalian perahu, dan langkah pengamanan.

"Perjalanan pemetaan sungai akhirnya membuahkan hasil. Hasil utama adalah pendokumentasian dua puluh enam jeram utama dengan berbagai tingkat kesulitan," ujarnya.

Jeram-jeram yang berhasil diidentifikasi memiliki tingkat kesulitan rata-rata 3 dari skala 1–6.

Dari pemetaan tersebut juga ditemukan satu jeram yang sulit dilewati, dengan tingkat kesulitan 4+. Selain itu ada jeram tingkat 6, yang tidak mungkin diewati karena berupa air terjun.

Dari pemetaan tersebut diketahui pada bagian awal sungai, karakter jeramnya tergolong "continuous" pada bagian awal. Menurut Teguh.

Jarak antara satu jeram dengan jeram lainnya relatif dekat. Pada bagian tengah, karakter jeramnya adalah "pool and drop," dengan jarak antar jeram yang lumayan jauh.

"Sedangkan pada bagian akhir, yakni sepanjang tiga puluh tiga kilometer, tim menemukan sungai tersebut relatif temang, tanpa jeram sama sekali," kata Teguh.

Ternyata di hari pengarungan, debit air meningkat dua kali lipat. Sejumlah jeram yang sebelumnya berhasil dipetakan, bentukannya pun berubah.

Hal itu menurut Teguh telah menyulitkan pergerakan tim. Hingga pengarungan hari ketiga pada Jumat lalu (12/2), tim baru sukses mengarungi 4 kilometer pertama.

Hingga berita ini diturunkan, pengarungan masih dilakukan oleh Tim Mapala UI.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini