TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendaki gunung tunadaksa berkaki satu dari Indonesia, Sabar Gorky, kembali melanjutkan misi pendakian puncak-puncak gunung tertinggi di dunia.
Berdasar rilis yang masuk ke redaksi Tribunnews.com, kali ini bersama Tim Ekspedisi Indonesia Raya, Sabar Gorky, akan mendaki Gunung Aconcagua di Argentina, Amerika Latin, Kamis (18/2/2016).
Gunung setinggi 6.962 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu merupakan yang tertinggi di Amerika Latin yang juga merupakan gunung tertinggi kedua di dunia.
Gunung Aconcagua akan menjadi gunung tertinggi keempat di dunia yang ditaklukkan Sabar Gorky.
Sebelumnya, Sabar telah menaklukkan Gunung Elbrus di Rusia (5.642 mdpl) pada Agustus 2011, Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Afrika (5.895 mdpl) pada November 2011 dan Puncak Carstensz di Papua, Indonesia (4.884 mdpl) pada Agustus 2015.
Ekspedisi Indonesia Raya didukung penuh Yayasan Artha Graha Peduli, Rakyat Merdeka Online dan Korps Marinir TNI Angkatan Laut, serta sejumlah pihak lain seperti Kementerian Pariwisata, PT Telkom Tbk, Kosgoro 1957, dan Matahari Mall.
Pelepasan Tim Ekspedisi Indonesia Raya ke Argentina dilakukan Pendiri Yayasan Artha Graha Peduli Tomy Winata bersama Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen Buyung Lalana, Pemimpin Umum Rakyat Merdeka Online Teguh Santosa serta karyawan dan pimpinan Artha Graha Network.
Dalam upacara pelepasan yang berlangsung sederhana di Musro, Hotel Borobudur, Tomy Winata menyerahkan bendera merah putih kepada Sabar Gorky dan anggota Tim Ekspedisi Indonesia Raya.
Tomy Winata berpesan agar bendera itu ditancapkan dan dikibarkan sabar Gorky di puncak Aconcagua.
“Sabar Gorky ini luar biasa. Dengan satu kaki bisa menaklukkan gunung-gunung tertinggi di dunia dan membawa harum nama Indonesia. Semangat ini yang perlu mendapat dukungan semua pihak,” ujar Tomy Winata.
Pengusaha nasional itu menilai sosok Sabar Gorky merupakan contoh manusia Indonesia yang patut diteladani karena penuh keyakinan dan optimisme tinggi meskipun memiliki kekurangan.
Dalam hal semangat dan nasionalisme membawa nama baik Indonesia, lelaki kelahiran Solo itu perlu jadi teladan.
“Kita semua yang berfisik sempurna belum tentu mampu menaklukkan gunung-gunung tertinggi. Itulah kelebihan Sabar Gorky yang kita tidak punya,” katanya lagi.
Masih menurut Tomy Winata, yang utama dalam misi kali ini bukan soal berhasil atau tidak mencapai puncak Aconcagua.