News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pernyataan Luhut soal ULMWP Dianggap Melukai Hati Warga Papua

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan memberi paparan soal kemanan Jakarta pasca Teror Thamrin di CIMB Niaga Ekonomi Forum di SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (4/2/2016). Forum Ekonomi yang mengambil tema 2016 The Year of Investment ini memberi masukan kepada pelaku ekonomi atas paket kebijakan yang telah di keluarkan oleh pemerintah. Warta Kota/henry lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan yang menyatakan agar orang yang terlibat pendirian United Liberation Movement for West Papua (ULMWP)segera meninggalkan Indonesia dinilai telah melukai hati orang Papua.

Hal ini disampaikan anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua, Ruben Magai, saat dihubungi dari Jayapura, Jumat (19/2/2016).

Ruben menuturkan, ULMWP merupakan representasi dari orang Papua dalam organisasi Melanesian Spearhead Group (MSG) atau Perkumpulan Negara Melanesia.

"Pernyataan Luhut menunjukkan, Pemerintah Indonesia tak serius dalam mengatasi masalah di Papua. Padahal, Indonesia termasuk anggota MSG. Seharusnya, ia menggunakan cara persuasif untuk mengatasi masalah ini," kata Ruben.

Ia mengungkapkan, pernyataan Luhut seperti ancaman yang dikeluarkan Jenderal Ali Moertopo kepada warga Papua pada tahun 1965.

"Luhut harus meminta maaf kepada warga Papua. Ia tak berhak mengeluarkan kata-kata seperti itu. Sebab, Papua adalah tanah kelahiran kami," kata Ruben.

Sebelumnya, pada 15 Februari 2015 lalu, OPM mengklaim telah mendirikan ULMWP di Jalan Trikora, Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Sebanyak 5.000 orang menghadiri kegiatan tersebut.

Menanggapi munculnya gerakan ULMWP, Luhut mengatakan, "Ya pergi saja mereka ke MSG sana, jangan tinggal di Indonesia lagi."

Luhut mengatakan hal ini saat berada di Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat.

Luhut menekankan, keberadaan mereka adalah ancaman. Namun, Pemerintah Indonesia tidak gentar atas keberadaan gerakan tersebut.

Gerakan semacam itu, kata Luhut, didasari oleh kesenjangan ekonomi yang tinggi.

Dia pun menyoroti pemerintah setempat yang dianggap tidak mampu mengatur keuangan daerah untuk melakukan pembangunan dengan baik.

Penulis : Fabio Maria Lopes Costa

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini