News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ongen Tersangka Dugaan Hate Speech, Punya Karya Drone Yang Dilirik Asing

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Yulian Paonganan alias Ongen memiliki karya untuk bangsa Indonesia yakni merancang pesawat tanpa awak (drone).

Namun, saat ini Ongen ditahan Bareskrim Polri dengan tuduhan melanggar UU Pornografi dan UU ITE.

Salah seorang kerabat Ongen, Adithya menilai Yulian sebagai sosok pekerja keras dan kecintaannya kepada Indonesia tak perlu diragukan lagi. Menurut dia, Ongen bertahun-tahun melakukan penelitian untuk membuat pesawat tanpa awak.

"Selama 2,5 tahun dia tak pernah lelah dalam mulai melakukan riset sampai membuat drone, kerja kerasnya sangat luar biasa," kata Adhitya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (19/2/2016) kemarin.

Menurutnya, drone karya Ongen ini banyak dilirik oleh negara luar. Bahkan, sempat ada yang menawar dengan angka yang sangat fantastis.

"Tapi dia (Ongen) menolak, karena karyanya ini untuk kepentingan bangsa dan negara. Dia tidak tergiur dengan uang," katanya.

Adit menambahkan, drone karya Ongen sejatinya sangat bermanfaat untuk bangsa, yang tidak bisa dinilai dengan uang. Akan tetapi, kini Ongen malah ditahan polisi.

"Ini yang harusnya negara berterima kasih untuk seorang Ongen, kecintaanya kepada negara sangat luar biasa," katanya.

Untuk diketahui, Ongen yang merupakan lulusan doktor Kelautan dari Institute Pertanian Bogor (IPB).

Tidak hanya menyebarkan virus maritim, Ongen merancang pesawat tanpa awak (drone) yang bisa mendarat di laut maupun darat sebagai salah satu gambaran strategi maritim, bahwa di Indonesia kesatuan darat dan lautan adalah ciri maritim negeri kepulauan.

Dengan type Fix Wing Amphibi yang diberi label OS-Wifanusa, drone buatan Ongen adalah satu-satunya di dunia yang mendapat apresiasi dari berbagai negara karena kemampuan amphibi tersebut.

Adapun spek drone yang tengah dirancang, wing span (bentang sayao) 4,2 mtr dan 6,4mtr, endurance (waktu terbang) mencapai 8-10 jam, mampu take off dan landing di laut. Jarak tempuh mencapai 800 sd 1000 km. Memiliki kamera surveillance canggih untuk pengawasan maritim, dilengkapi dengan control system (autonomous) canggih.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini