TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang akan digelar dalam waktu dekat ini jangan lagi melahirkan konflik baru.
Pasca Munaslub, semua harus bersatu, solid dalam membangun partai.
"Siapapun yang terpilih, (semua) bersatu, solid. Jangan sampai ada gugatan," tegas calon Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmed Zaki Iskandar saat dihubungi, Minggu (21/2/2016).
Jangan sampai, katanya mengingatkan, ketegangan dan perseteruan di DPP nanti malah mempengaruhi kader di daerah.
Apalagi, saat ini kader-kader partai Golkar di daerah sedang mempersiapkan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2017 mendatang.
"Semua harus solid memperjuangakan aspirasi (kader) Partai Golkar di pilkada," sambung Ketua DPD I Partai Golkar Tangerang ini.
"Karena itu saya berharap Munaslub terbuka agar menginspirasi masyarakat. Setiap voter dipanggil lalu menyebutkan pilihannya. Dengan dengan begitu lebih fair dan tidak ada politik uang," ucapnya.
Apakah perlu para calon menandatangani pakta integritas untuk untuk menghindari gugat-menggugat?
Menjawab pertanyaan tersebut, Bupati Tangerang ini menegaskan kader Partai Golkar seharusnya memang harus fair, sportif, dan mendukung calon terpilih.
"Seharusnya seperti itu seorang kader. Jadi tidak perlu ada pakta integritas. Saya yang muda saja berani bilang, terpilih atau tidak, saya kader Golkar, saya akan dukung siapapun yang terpilih. Begitu juga kalau saya terpilih, semua harus dukung," tandasnya.