TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Fadel Muhammad mengatakan dualisme kepengurusan di Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 telah berakhir.
Hal itu ditandai dengan adanya pengakuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terhadap kepengurusan Kosgoro 1957 Agung Laksono.
"DPP Golkar telah menerima laporan bahwa kini Kosgoro sudah tidak pecah," Fadel dalam sambutannya di acara Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Kosgoro 1957 di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/2/2016).
Pria yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI itu menuturkan, Kementerian Dalam Negeri hanya mengakui Kosgoro yang dipimpin oleh Agung Laksono.
Sedangkan, Kosgoro yang dipimpin oleh Aziz Syamsuddin sudah mendaftarkan sebagai organisasi kemasyarakatan (Ormas).
"Yang satu lagi (Kosgoro pimpinan Aziz Syamsuddin) telah mendaftarkan diri sebagai Ormas," tuturnya.
Masih kata Fadel, persatuan di Kosgoro sangatlah penting. Karena menurutnya, Kosgoro memiliki peran yang cukup penting dalam perjalanan keberadaan Golkar.
"Bagaimanapun juga Kosgoro tidak bisa dilepaskan dari Partai Golkar. (Kosgoro) bagian yang utama dalam Partai Golkar," tandasnya.