Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ke-5 pada 6 hingga 7 Maret mendatang.
Perhelatan akbar pasca bom Thamrin mengindikasikan kepercayaan negara luar terhadap jaminan keamanan Indonesia.
Oleh karenanya, Koordinator Front Pecinta Indonesia (FPI) Abdul Rozak meminta masyarakat Indonesia menjaga ketenangan demi suksesnya KTT OKI.
"Indonesia sudah mendapat kepercayaan untuk menyelenggarakan event internasional sekelas KTT OKI. Padahal baru saja di Jakarta terjadi aksi teror bom Thamrin. Ini menunjukkan kepercayaan dunia luar terhadap keamanan Indonesia. Oleh karena itu, kami sebagai komunitas yang mencintai Indonesia mengajak masyarakat untuk menjaga kepercayaan ini dengan mendukung suksesnya kegiatan tersebut," kata Rozak dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/3/2016).
Rozak percaya aparat keamanan sudah mengantisipasi ancaman yang dapat mengganggu pelaksanaan KTT OKI.
"Tapi tanpa dukungan dari masyarakat, mustahil aparat keamanan dapat bekerja dengan baik," katanya.
Rozak menyebut ancaman terorisme masih menjadi momok meskipun KTT itu diikuti negara-negara Islam. Menurutnya, teror tidak merepresentasikan agama tertentu dalam hal ini Islam.
"Teror adalah kepentingan politik dengan berdalih agama. Jadi, teroris akan memanfaatkan setiap momen untuk menunjukkan eksistensinya, kapanpun dan dimanapun," ujarnya.
Selain ancaman teror, dia menyebut aksi-aksi separatis semisal Organisasi Papua Merdeka, yang akan memanfaatkan kehadiran peserta negara OKI untuk menginternasionalisasi masalah Papua.
Oleh karenanya, dia meminta agar seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan menahan diri agar tidak melakukan tindakan yang dapat memalukan Indonesia di mata dunia Internasional.
Disisi lain, Rozak meminta Indonesia terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina, sesuai agenda KTT OKI ini. Apalagi dalam kampanye lalu, Presiden Jokowi berjanji akan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Inilah momen Presiden Jokowi untuk menepati janjinya soal Palestina," ujarnya.