TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maraknya buku versi digital tidak membuat penerbit buku "keok."
Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Rosidayati Rozalina, mengatakan buku masih punya kelebihan dibanding buku digital.
"Sebetulnya tidak saling mematikan, tetapi sebenarnya komplementer. Kemana-mana kita masih melihat, masih banyak orang yang senang dengan buku cetak," ujarnya kepada wartawan, di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2016).
Kedua benda tersebut sama pentingnya menurut Rosidayati.
Seseorang tetap butuh buku cetak untuk mendapatkan informasi secara mendalam.
Ia yakin buku masih punya peranan strategis yang tidak tergantikan.
Namun demikian bukan berarti IKAPI menghindari dunia digital. IKAPI menurut Rosidayati sudah memulainya, dengan membentuk divisi khusus bagian digital.
"Di IKAPI kepengurusan sekarang, kami membentuk suatu bidang baru, yaitu pengembangan buku digital," katanya.