News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ancaman Teroris

Warning Terbaru Kapolda Metro: Teroris Incar Bandara dan Sebuah Sekolah Internasional di Jakarta

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Situs Xinhua menayangkan foto-foto peristiwa bom Sarinah dan penembakan yang terjadi di Jakarta, Kamis (14/1/2016)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Tito Karnavian menyatakan seorang yang kini ditahan terkait terorisme mengakui adanya ide serangan teror lainnya di Jakarta dan Bali.

Menyusul peristiwa Bom Thamrin pada Januari lalu, pihak berwajib kini telah menahan 40 orang yang diduga terkait dengan kegiatan terorisme.

Menurut Kapolda Tito Karnavian, tujuh di antaranya terkait langsung dengan Bom Thamrin.

Kapolda Irjen Tito mengatakan, salah seorang yang kini ditahan bernama Hendro yang ditangkap di Bekasi.

Hal itu disampaikan Tito saat berbicara di kampus Universitas Islam Negeri Jakarta. "Hendro mengakui berencana untuk melakukan serangan," kata Irjen Tito dikutip Tribunnews.com dari Radio ABC Australia, Jumat (4/3/2016).

"Sasaran nomor satu adalah Bali, lalu bandara di Jakarta, serta sebuah sekolah internasional," katanya.

"Saya tidak akan menyebutkan nama sekolah internasional yang dimaksud karena tidak ingin menimbulkan ketakutan," ujar Irjen Tito.

Jakarta memiliki sejumlah sekolah internasional yang murid-muridnya kebanyakan dari kalangan kelas menengah atas dan warga asing, termasuk anak-anak staf keduataan asing.

Kepada media Irjen Tito menyatakan rencana serangan terhadap sekolah internasional iyu "baru tahap ide".

"Mereka juga memperhitungkan untuk menyerang Bali, bandara, namun semuanya baru tahap ide," katanya.

Dia menegaskan bahwa pengamanan terhadap sekolah-sekolah telah ditingkatkan.

"Kami memperketat pengamanan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap mereka yang telah ditahan," jelas Irjen Tito.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," tambahnya.

Dia memastikan sekolah-sekolah dimaksud tidak lagi berada dalam ancaman.

Pekan lalu Australia mengubah status travel warningnya untuk Indonesia, dengan menyatakan bahwa ada kemungkinan para ekstrimis kini berada dalam tahap akhir untuk melakukan serangan teror lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini