TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana atau Lulung sebagai kader PPP hasil Muktamar Jakarta mengancam akan mundur dari PPP, kalau kubu Djan Faridz tersebut mendukung petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Hal itupun mendapat tanggapan dari Ketua DPP PPP Joko Purwanto.
"Lulung kenapa enggak mundur dari sekarang aja? Enggak usah ancam-ancam lah, siapa dia," kata Joko ketika dikonfirmasi, Senin (7/3/2016).
Joko mengatakan PPP belum menentukan sikap mengenai calon yang akan diusung di Pilkada DKI Jakarta.
Ia mengingatkan partai berlambang Ka'bah itu harus mengusung orang yang tepat.
"Apakah mendukung Ahok, atau kepada yang lain, semuanya perlu kalkulasi, intinya partai politik ujungnya menang tidak ada satu parpol, mengusung ingin kalah," kata Anggota Komisi VII DPR itu.
Untuk itu, PPP akan menggelar Muktamar islah terlebih dahulu untuk melakukan konsolidasi serta mengembalikan situasi kondusif partai berlambang ka'bah.
"Setelah muktamar, kalau enggak kasihan calonnya, nanti dilempar sana sini," tuturnya.
Joko pun mengusulkan dirinya sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta.
Alasannya, namanya sama dengan Presiden RI Joko Widodo.
"Ya iya lah, Joko Purwanto, terus Presiden RI Joko Widodo, jadinya duo Joko kan. Yang satu presiden yang satu Gubernur," ujarnya.