TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan aktivis Ratna Sarumpaet soal Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membeli tentara dan polisi ternyata mengundang reaksi dari TNI Angkatan Udara.
Melalui akun Twitter @_TNIAU, TNI AU meminta Ratna membuktikan tudingan tersebut bahwa instansinya telah 'dibeli' oleh Ahok.
"Bu @RatnaSpaet pegang kwitansinya? Boleh lihat Bu?," tulis akun yang dikelola oleh Dinas Penerangan AU tersebut, Sabtu (13/3/2016).
Tidak diam, Ratna pun menjawab cuitan dari TNI AU yang disampaikan melalui akun Twitter miliknya, @RatnaSpaet.
"Itu Asumsi @_TNIAU Media tdk liat konteks. Asumsi itu muncul krn sesuai UU tugas TNI bukan mengawal Pgusuran tapi melindungi Negara, bangsa," tulisnya.
TNI AU kemudian membalas kicauannya dengan menyoroti kata 'asumsi' yang ditulis oleh Ratna.
"Come on..Bu @RatnaSpaet, tuduhan seserius itu Ibu bilang "asumsi"?," tulis @_TNIAU.
Di postingan tersebut, TNI AU juga melampirkan arti kata 'asumsi' seperti yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
10 Latihan Soal & Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Bab 1, Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
Begini arti kata 'Asumsi' berdasarkan KBBI:
asum·si n 1 dugaan yg diterima sbg dasar; 2 landasan berpikir krn dianggap benar;
meng·a·sum·si·kan v menduga; memperkirakan; memperhitungkan; meramalkan
"Mudah2an Bu @RatnaSpaet tahu jika UU No 34/2004 ttg TNI ada istilah OMP dan OMSP," cuit @_TNIAU.
Kemudian, Ratna pun kembali menjawab kicauan dari TNI AU itu.
"Sy bukan asumsi Media. itu asumsiku. Keluhan/kecewaku melihat TNI mndukung penguasa menekan rakyat u mematuhi kehendaknya @_TNIAU," tulis Ratna.
Lagi-lagi, TNI AU kembali membalas kicauan Ratna tersebut.
"Maaf Bu @RatnaSpaet, asumsi Ibu itulah yg mgkn bisa di-adjusted agar sesuai dgn UU yg berlaku di negara kita," tulis akun @_TNIAU.
Sebelumnya, Ratna menegaskan bahwa Ahok telah membeli tentara dan polisi, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal tersebut berdasarkan dengan banyaknya anggota pengamanan termasuk Polisi dan TNI dalam proses penertiban serta kasus Sumber Waras yang dinilai tidak selesai di KPK.
"Ahok ini mikir bisa beli apa aja, dia sudah beli tentara, dia beli kepolisian, dia beli KPK. Kalau langit dijual, mungkin dia akan beli juga," tegas Ratna di acara diskusi "Jakarta Tanpa Ahok", yang diselenggarakan di kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (11/3/2016).