TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Rabu (16/3/2016) Irjen Pol Tito Karnavian akan dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Istana Negara.
Tito mengaku telah menerima surat keputusan presiden dan surat telegram Kapolri mengenai tugas barunya.
"Sudah ada surat keputusan presiden untuk menjadi Kepala BNPT. Telegram dari Kapolri sudah ada. Untuk serah terima Kapolda-Kepala BNPT terbit 10 Maret lalu. Rencana dilantik mungkin besok (hari ini) di istana," tutur Tito.
Berdasarkan surat telegram Kapolri bernomor ST/604/III/2016, Irjen Tito Karnavian akan menempati posisi sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).
Jabatan Kapolda Metro Jaya yang akan ditinggalkan Tito, akan diisi Irjen Pol Moechgiyarto yang kini menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat.
Menurut Tito, serah terima jabatan Kapolda akan dilangsungkan di Mabes Polri pekan ini. Selain itu, ada pergantian Kapolda Jawa Barat dan Kapolda Riau. Tito menjabat sebagai Kapolda Metro selama delapan bulan.
"Bisa serah terima di Mabes Polri bersama yang lain. Kalau kami lihat disitu ada tiga, Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat, dan Kapolda Riau. Saya digantikan Kapolda Jawa Barat, senior saya," ungkap Tito.
Tito kemudian memastikan, dirinya sudah memiliki konsep menanggulangi teroris yang menjadi pedoman begitu resmi menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) nanti.
Kunci Jawaban Tebak Kata Shopee Mode Reguler Level 1581 1582 1583 1584 1585 1586 1587 1588 1589 1590
Tulisan Arab Allahumma Inni As Alukal Jannah Lengkap Artinya, Doa Mohon Perlindungan dari Api Neraka
Selain konsep deradikalisasi, Tito mengaku akan fokus pada kegiatan pencegahan dan rehabilitasi dengan melibatkan instansi lain.
Dua hal yang juga menjadi perhatian pria asal Palembang, itu adalah penegakan hukum serta penanganan persoalan di Poso.
"Saya mungkin nanti akan lebih banyak turun ke Poso," ujar Tito memastikan.
Tito mengaku berpengalaman menangani aksi teroris. Dia menangani teroris sejak tahun 1998. Dia pernah menjabat sebagai deputi di BNPT selama dua tahun dan Kepala Detasemen Khusus 88.
Segudang pengalaman membuat mantan Kapolda Papua itu mengenal jaringan terorisme yang tumbuh dan berkembang di tanah air.
"Saya bukan orang baru. Pernah beroperasi di Poso selama satu setengah tahun. Pernah jadi Kepala Densus. Saya pernah dua tahun di sana jadi deputi, saya cukup paham," kata dia.