TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Andi Arief, Mantan Staf Khusus era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menulis di Facebook-nya mengenai Ani Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Rakyat baru memunculkan nama Ani Yuhoyono Pak Jokowi langsung merasa takut hilang kekuasaan, apalagi muncul Agus Harymurti Yudhoyono," tulis Andi Arief di Facebook-nya, Sabtu (19/3/2016).
Rakyat baru memunculkan nama Ani Yuhoyono Pak Jokowi langsung merasa takut hilang kekuasaan, apalagi muncul Agus Harymurti Yudhoyono.
Dikirim oleh Andi Arief pada 18 Maret 2016
Di sela Tour de Java Ketua Umum Partai Demokrat SBY, muncul spanduk Ani Yudhoyono yang disebut-sebut sebagai bakal calon presiden dari Demokrat pada Pilpres 2019 mendatang.
Kendati dibantah oleh, politisi Demokrat Ruhut Sitompul sebab partainya hingga saat ini belum memutuskan siapa tokoh yang akan diusung dalam pilpres 2019 mendatang.
Namun dalam rangkaian Tour de Java, tepatnya di Pati, Rabu (16/3/2016), SBY mengkritik pemerintahan Jokowi sebaiknya tidak menguras anggaran di sektor infrastruktur.
Apalagi, kondisi ekonomi tanah air sedang lesu.
Dua hari setelah kritik SBY, Jokowi tiba-tiba meninjau proyek pusat olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat pagi.
Jokowi mengaku sedih melihat kondisi proyek pusat kegiatan olahraga di Hambalang yang mangkrak pembangunannya sejak pemerintahan SBY. Bahkan Jokowi geleng kepala melihat proyek yang mangkrak itu.
Peneliti LIPI Siti Zuhro mengatakan blusukan Presiden Joko Widodo ke proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang yang mangkrak, diyakini merupakan pesan yang ditujukan bagi Susilo Bambang Yudhoyono.
"Untuk orang yang santun dan halus budi bahasanya seperti Pak SBY, pesan Pak Jokowi itu sungguh sangat mengena," ujar Siti ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/3/2016) siang seperti dikutip dari Kompas.com.
Blusukan Jokowi ke Hambalang, menurut Siti, seakan ingin menunjukkan kepada SBY bahwa isi kritik SBY kepada pemerintahan kini juga terjadi di rezim 10 tahun pemerintahan SBY sendiri.
Ibaratnya, Jokowi minta SBY berkaca terkait kritik-kritik yang dilontarkan SBY.
"Itu cara mengingatkan kepada SBY, di periode dulu juga ada praktik-praktik menghambur-hamburkan uang," ujar Siti.
Pesan tersebut semakin diyakini jika melihat karakter Presiden Jokowi yang memang tidak banyak bicara dan mengedepankan 'act'.
Meski demikian, Siti tidak yakin jika 'perang halus' antara SBY dengan Jokowi itu bisa mencipakan rivalitas politik yang kentara layaknya Jokowi-Prabowo.