Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigjen Sabrar Fadhilah menyatakan pihaknya masih mengumpulkan informasi mengenai jatuhnya helikopter di wilayah Poso.
"Sampai saat ini saya masih mengumpulkan informasi karena infonya simpang siur sana-sini," katanya.
Sabrar mengatakan ia belum bisa memaparkan kronologi kecelakaan tersebut.
Termasuk kemungkinan jika helikoter jatuh saat sedang melakukan operasi rutin.
"Kronologi pun masih belum jelas. Oleh sebab itu saya belum bisa berbicara panjang lebar," katanya.
Mengenai adanya korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, Sabrar meminta wartawan untuk menghubungi Puspen TNI.
"Nanti mungkin bisa di follow up ke Puspen TNI," katanya.
Helikopter milik TNI Angkatan Darat (AD) jatuh di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (20/3/2016).
Helikopter tersebut jatuh sekitar pukul 17.20 WITA tepatnya di wilayah Pariro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso.
Informasi yang dihimpun wartawan kejadian bermula saat helikopter berjenis bell berangkat dari desa Watutau, kecamatan Lore Piore, Kabupaten Poso.
Tiba-tiba pesawat jatuh, belum diketahui pasti penyebab jatuhnya pesawat.
Dugaan sementara, helikopter jatuh akibat tersambar petir.
Saat ditemukan, helikopter dalam kondisi terbakar.