TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PPP hasil Muktamar Surabaya, Romahurmuziy mengakui sempat membicarakan mengenai reshuffle ketika bertemu dengan Presiden Joko Widodo hari ini.
Namun, pria yang sapaan akrabnya Romi ini enggan mengungkapkannya kepada publik terkait pembicaraan tersebut.
"Nantilah. Saya tidak pas untuk menyampaikannya," ujar Romy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Romy mengatakan, pertemuannya dengan Presiden Jokowi lebih banyak membicarakan mengenai persoalan bangsa hingga rencana menggelar Muktamar Ke-8 PPP sebagai forum islah kedua kepengurusan.
Romy mengatakan, PPP turut mengundang Presiden Jokowi untuk hadir sekaligus membuka Muktamar PPP.
"Insya Allah, Presiden sudah menyatakan kesanggupannya untuk hadir dan tentu kita memberikan apresiasi yang tinggi karena beliau menyampaikan hal ini adalah sebagai bagian dari upaya penyelesaian islah PPP," kata Romy.
Dalam pertemuan itu, hadir Plt Ketua Umum PPP hasil Muktamar Bandung, Emron Pangkapi, Waketum hasil Muktamar Jakarta, Vernita Darwis dan sejumlah fungsionaris PPP lainnya.