TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi II DPR RI Fraksi NasDem Luthfi A Mutty menilai komentar Yusril terhadap Partai NasDem sebagai tanda kepanikan luar biasa.
Yusril sebagai bakal calon gubernur DKI dinilai panik karena elektabilitas yang masih jauh di bawah.
"Saya melihat itu tanda-tanda kepanikan. Yusril ini panik melihat antusiasme masyarakat DKI Jakarta mendukung Ahok," katanya dalam siaran pers yang diterima Tribunnws.com, Kamis (7/4/2016).
Luthfi menjelaskan, dukungan NasDem kepada Ahok berdasar pada acuan yang jelas, yaitu mendukung calon pemimpin yang dikehendaki rakyat.
Parameternya adalah survei yang menunjukkan bahwa Ahok ini popularitas dan elektabiltasnya tinggi.
Luthfi menambahkan, warga DKI menganggap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa mengambil keputusan cepat dalam memecahkan masalah.
“Mengapa rakyat DKI mendukung Ahok, tentu (karena) melihat Ahok ini adalah pemimpin yang mampu mengambil keputusan cepat (untuk) memecahkan masalah. Semua itu ada pada diri Ahok, bukan cuman teori," tegasnya.
Luthfi mengatakan, bagi NasDem, tidak ada perbedaan kader dan nonkader.
Siapapun yang dikehendaki rakyat, pihaknya akan didukung karena NasDem berpolitik untuk kemaslahatan rakyat.
Bagi NasDem, kekuasaan diraih semata-mata untuk mengabdi pada kesejahteraan dan peningkuatan kualitas hidup rakyat.
"Mungkin Yusril merasa kecewa tidak didukung NasDem, padahal dia merasa lebih layak. Tapi NasDem punya parameter sendiri," katanya.
Untuk itu, Luthfi mengajak kepada Yusril untuk melakukan politik yang santun.
"Saya sarankan kepada Yusril mari kita bangun politik yang santun. Kita silahkan calon-calon lain yang mau maju bersaing di Pilkada DKI ini menyampaikan program kepada masyarakat," katanya.