Laporan wartawan tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Ahmad Basarah berharap beredarnya data nama-nama yang tercantum di dalam dokumen "Panama Papers' dapat ditindak lanjuti.
"Aliran dana yang disimpan di luar negeri itu harus ditelusuri sumbernya dari mana, atas nama siapa, dan lain sebagainya," kata Basarah yang ditemui di Kantor DPP PDI Perjuangan,Kamis (7/4/2016).
Basarah mengharapkan ada upaya tegas dari pemerintah untuk menuntaskan kasus yang menyeret nama beberapa tokoh negara ini.
"Dengan demikian, upaya untuk menyelamatkan aset negara dari berbagai macam perilaku dugaan tindak pidana korupsi yang diduga menyimpan asetnya di luar negeri dapat di urai secara objektif, sehingga tidak menimbulkan berbagai macam tafsir di tengah-tengah masyarakat,"tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, terungkap beberapa nama pengusaha Indonesia yang dibocorkan milik
data klien firma hukum Mossack Fonseca yang disebut "Panama Papers".
Data Mossack yang bocor berisi informasi soal Mossack dan klien-kliennya sejak 1977 sampai awal 2015. Keberadaan data ini memungkinkan publik mengintip bagaimana dunia offshore bekerja dan bagaimana fulus gelap mengalir di dalam jagat finansial global.
Berdasarkan link https://offshoreleaks.icij.org, ada nama Menteri BUMN Indonesia Rini Soemarno yang tercantum memiliki saham di perusahaan offshore One World Limited Investment dan First Union Consultant Limited.
Alamat yang tercantum ialah di Taman Patra VIII No 8 RT 005/04 Kuningan Timur, Jakarta Selatan. Rini mencatatkan nama sebelum menikah, yakni Rini Mariani Soewandi.