TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang Paripurna DPD RI sempat memanas.
Pasalnya, sejumlah senator yang menjadi peserta menolak Ketua DPD Irman Gusman memimpin rapat dengan agenda penyerahan ikhtisar hasil pemeriksaan semester II Tahun 2015 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Awalnya, Irman yang didampingi Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad dan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas mempersilahkan Ketua BPK Harry Azhar Azis untuk menyampaikan laporannya.
Namun, interupsi langsung dilayangkan para senator.
Senator asal Jawa Tengah Ahmad Muqqowam menolak Irman memimpin rapat.
Sebab, Irman bersama Farouk Muhammad dilaporkan ke BK DPD terkait mosi tidak percaya.
Ia lalu meminta keduanya meninggalkan ruang rapat dan pimpinan diambil alih GKR Hemas.
"Ada yang mempersoalkan Ketua Pak Irman dan Wakil Ketua Pak Farouk. Kami sarankan yang memimpin Ibu Ratu," kata Muqowam di ruang rapat Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
15 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 4 SD BAB 4 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Meliuk dan Menerjang
Ucapan Muqowan lalu diinterupsi oleh Senator Jambi Juniwati T Masjchun Sofwan.
Ia mengatakan BK belum menggelar rapat dan menghasilkan keputusan.
Sehingga untuk menjaga marwah lembaga maka rapat tetap dilanjutkan.
Anggota DPD Asri Anas pun menolak usulan tersebut.
Ia meminta Irman Gusman dan Farouk Muhammad meninggalkan ruang rapat paripurna dan mendukung saran Muqowam. Dimana, rapat dipimpin GKR Hemas.
Senator asal Sulut Benny Rhamdani pun ikut berkomentar.