Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana iuran Rp 20 Miliar untuk setiap kandidat Ketua Umum Partai Golkar yang digagas panitia Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), dipertanyakan sejumlah senior partai berlambang pohon beringin itu.
Dalam diskusi yang digelar di Jenggala Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/5/2016), sejumlah senior partai menanyakan prihal iuran tersebut kepada Idrus Marham selaku Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
"Saya kaget, saya sempat tanyakan ke teman-teman, bener nggak ini. Menurut saya lebih baik seperti yang dilakukan Ucok, mengumpulkan sumbangan," kata politikus senior Partai Golkar, Fahmi Idris.
Dalam kesempatan itu, mantan Menteri Perindustrian itu juga membeberkan bahwa ia akan menyumbang Rp 10 juta untuk pelaksanaan munaslub.
Ucok yang ia maksud adalah Andi Sinulingga, anggota Steering Committe (SC) Munaslub Golkar yang tengah mengumpulkan sumbangan untuk pendanaan munaslub.
Nudirman Munir, seorang politikus senior partai juga mengutarakan pendapat yang sama.
Ia menilai iuran dari setiap anggota lebih baik, dari pada meminta iuran dalam jumlah luar biasa kepada calon ketua umum.
"Ini kita malu, harus ada setoran uang luar biasa, jangan sampai lah," terangnya.
Kepada wartawan usai acara diskusi, Idrus yang sudah menyatakan siap maju sebagai calon kketua mengaku belum menerima laporan soal gagasan tersebut.
Ia memastikan bahwa DPP akan memanggil panitia Munaslub yang menggelontorkan gagasan tersebut.
Selain itu DPP juga akan mengambil sikap atas iuran tersebut.
"Rapat pleno DPP Partai Golkar nanti akan mengambil keputusan terhadap kreasi politik yang telah diwacanakan," kata Idrus.