News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Peneliti Sebut Empat Bahaya Jika Jokowi Terlalu Puas dengan Kinerjanya

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo meninjau Bendungan Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (17/3/2016). Bendungan Jatigede yang akan dimanfaatkan untuk irigasi, sarana penyedia air baku, dan PLTA tersebut direncanakan beroperasi pada Januari 2017. PRESIDENTIAL PALACE/AGUS SUPARTO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan masyarakat puas dengan pemerintahan Joko Widodo. Namun, Peneliti dari Australian National University (ANU) Marcus Mietznet menilai Presiden Jokowi untuk tidak terlalu puas.

Ia melihat empat point bahaya bagi Jokowi. Pertama mengenai inflasi. Marcus mengingatkan adanya korelasi antara inflasi dengan kepuasan masyarkat terhadal pemerintah.

"Dimana SBY lemah di 2008. Inflasi tinggi waktu itu karena harga minyak dunia tinggi. Artinya inflasinya menurun dengan demikian tingkat kepuasan terhadap Jokowi naik," kata Marcus di Kantor SMRC, Jakarta, Minggu (17/4/2016).

Namun, hal itu bisa menjadi bumerang bagi Jokowi bila menjelang 2019, harga minyak naik kembali. Sedangkan pemerintah belum diketahui apakah menggunakan kebijakan subsidi atau tidak.

"Kalau harga minyak naik apakah akan subsidi lagi. Kalau tidak inflasi meningkat dan kepuasan masyarakat menurun. Itu sudah dialami SBY tahun 2008," ujar Marcus.

Point kedua mengenai kestabilan politik. Marcus mengakui masyarakat puas bila politik stabil. Apalagi, Golkar, PAN dan PPP masuk dalam pemerintah. Ia mengatakan kestabilan politik baik tetapi bukan platform yang ditawarkan Presiden Jokowi saat kampanye pilpres 2014.

"Waktu itu dia bilang enggak mau semua partai masuk. Saya mau menantang kepentingan elit dan oligarki. Sekarang mirip seperti SBY saja. Stabil. Tenang. Padahak konflik penting untuk demokrasi. Tanpa konflik demokrasi tak akan berkembang," ungkapnya.

Kemudian, Marcus mengingatkan mengenai program BPJS Kesehatan. Ia menganui banyak masyarakat puas dengan asuransi kesehatan yang baru. Tetapi ia melihat banyak warga belum menggunakannya.

"Bila semua minta dengan operasi, itu tak mungkin anggarannya cukup. Jadi enggak bisa pertahankan sistem kesehatan dengan iuran serendah itu. Enggak mungkin dengan 2 USD bisa biayai kesehatan. Tiga tahun ke depan bagaimana?" tanyanya

Point terakhir mengenai infrastruktur yang kurang diperhatikan. Marcus mengatakana banyak proyek masih bermasalah seperti pembebasan lahan. Ia pun mengkhawatirkan bila proyek-proyek infrastruktur belum selesai setahu menjelang pemilu.

"Saya khawatir banyak warga bertanya proyek yang anda janjikan bagaimana. Banyak angka puas tapi jangan terlalu percaya. Kalau dia percaya akan aman itu berbahaya," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini