Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tokyo membantah berbagai berita yang simpang siur di media sosial soal bantuan gempa untuk WNI.
Melalui pernyataan tertulisnya, KBRI Tokyo memberikan ulasan terkait upaya yang telah dilakukan timnya untuk membantu WNI di Jepang.
"Tidak benar bahwa KBRI Tokyo tidak melakukan upaya perlindungan WNI dan pelajar selama terjadinya bencana gempa," tulis pernyataan yang diterima.
KBRI Tokyo juga menyebutkan jumlah pelajar WNI di Kumamoto dan Beppu, yang menjadi lokasi terjadinya gempa masing-masing 60 orang dan 327 orang.
"Dengan demikian, info yang menyatakan jumlah sebesar 320 orang, tidak akurat dan tidak dapat dipertanggungjawabkan," sebutnya.
Dijelaskan bahwa tim bantuan KBRI Tokyo telah diberangkatkan membawa bahan makanan, minuman, obat-obatan serta keperluan-keperluan lainnya.
Semua bantuan itu disampaikan ke Kumamoto demi membantu WNI dan warga lainnya yang menjadi korban, setelah sempat menembus rintangan.
Evakuasi juga terus dilakukan hingga Rabu (20/4/2016) ini, dipimpin langsung oleh KBRI Tokyo dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Osaka.
"KBRI Tokyo sampai saat ini masih terus menjalin komunikasi dan koordinasi erat dengan para korban di Kumamoto serta di Beppu sejak hari pertama terjadinya gempa," tambah pernyataan itu.