TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri LBH Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK), Nursyahbani Katjasungkana mengatakan perlu adanya perhatian dari semua pihak untuk menghentikan aksi bullying di sekolah.
"Kampanye antibullying ini harus terus digalakkan. Semua pihak harus terlibat didalamnya, termasuk orang tua, guru dan kepolisian," katanya saat ditemui di LBH Jakarta, Selasa (3/5/2016).
Dia mengatakan korban bulying sulit disembuhkan. Pihak kepolisian yang menangani harus serius dari sisi edukatif dan hukuman.
"Penanganan secara serius dengan melihat aspek edukatif dan punishment dan juga harus melibatkan orang tua. Khususnya para pelaku harus ditanya alasannya kenapa melakukan hal itu," katanya.
Sebelumnya, telah beredar luas video aksi bullying yang terjadi di SMA 3 Jakarta.
Dalam video tersebut memperlihatkan aksi bullying yang dilakukan oleh sekelompok siswi kepada siswi lainnya.
Mereka yang dibully, juga diharuskan untuk merokok dengan mengenakan pakaian dalam di seragam mereka.