Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mabes Polri akan menerjunkan tim khusus untuk menyelidiki adanya dugaan kesalahan prosedur yang dilakukan aparat kepolisian saat menangkap seorang Warga Negara Asing asal Perancis, Amokrane Sabet.
Penyidik dari bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) akan menelusuri, apakah ada unsur kesengajaan sehingga tiga peluru bersarang di tubuh pria berbadan kekar tersebut.
"Kami cari alasannya dulu, alasan dia menembak kenapa. Apakah prosedur petugas Polsek Kuta Utara sudah benar atau belum,” tutur Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Pol Jenderal Boy Rafli Amar, kepada wartawan, Selasa (3/5/2016).
Berdasarkan keterangan awal yang didapat, alasan polisi menembak Amokrane karena yang bersangkutan melawan saat akan ditangkap di Desa Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali.
Apalagi, pelaku sempat menusuk seorang anggota Polri.
Terkait adanya luka tembak di sekujur tubuh, Boy mengatakan pihaknya akan melakukan penelusuran.
"Apabila tak kami lumpuhkan nanti bakal ada anggota lain yang mati," kata dia.
Dia tak mempermasalahkan apabila media massa di Perancis menuding Polri bertindak tidak profesional dan asal menembak Amokrane.