TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Calon Ketua Umum Partai Golkar, Ade Komaruddin (Akom) menyatakan, partainya ke depan harus bisa menjaga citra bersih di mata rakyat.
Golkar, katanya lagi, akan mendapat citra positif dari rakyat jika ketua umumnya menjaga kebersihan hati dan perilaku.
Citra bersih itu, menurutnya akan membawa kebaikan bagi Golkar karena akan menarik hati pemilih terutama dari kalangan muda dan perempuan yang saat ini justru mayoritas.
Ketua umum Golkar juga harus peka pada keinginan rakyat, termasuk yang muncul di media sosial.
"Kita harus dengarkan suara rakyat yang muncul. Jangan menutup mata dan telinga, namun justru harus dilihat dan didengar. Kita jaga kebersihan partai kita. Citra kita harus bersih, jangan buruk," katanya saat sosialisasi calon ketua umum di Hotel Pullman, Surabaya, Rabu (11/5/2016).
Persepsi publik, Akom menegaskan kembali, merupakan hal penting dalam politik. Ia menegaskan, persepsi publik juga sangat penting bagi Golkar.
"Begitu publik salahkan kita, maka kita harus hati-hati, karena nanti Golkar yang kena getahnya. Ini tak bisa ditawar-tawar lagi," tegasnya.
Bila Golkar bisa bersolek dengan baik maka sumber daya juga akan berdatangan dengan sendirinya. Namun, lanjutnya, kuncinya memang ada pada ketua umum.
"Yang penting ketumnya harus membersihkan hatinya, harus ikhlas, agar partai tak terbebani dengan keinginan-keinginan pribadi sang ketua umum," ujarnya.
"Jika saya terpilih sebagai ketum, maka saya harus bekerja betul untuk partai, dan partai harus menang di 2019," katanya lagi.
Dirinya juga mengaspirasi tentang pentingnya Golkar memiliki ketua umum yang bersih dan ikhlas.
Yang merupakan intisari yang ia peroleh selama bersafari menemui kader-kader di daerah.
Tuntutan kader Golkar di daerah memang memiliki ketua umum yang bersih dan tidak bermasalah, sekaligus bisa mengembalikan kejayaan partai yang kini dipimpin Aburizal Bakrie itu.
Akom pada bagian lain pidatonya juga menyinggung tentang perlunya Golkar kompak menghadapi tantangan di depan. Menurutnya, Golkar akan besar dan menang pemilu jika seluruh kadernya bergotong royong.
"Kalau saya dijadikan ketua umum, saya rangkul erat semua pihak, termasuk kandidat lain. Modal kita persatuan, kebersamaan. Basis kita gotong royong. Partai ini bisa makin terus besar dengan kerjasama dan gotong royong," Akom menegaskan kembali.