TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Beredarnya isu bahwa istana mendukung salah satu calon ketua umum (caketum) Partai Golkar, masih menyita perhatian publik.
Direktur Lembaga KOPI, Hendri Satrio menjelaskan, bukan tidak mungkin tetapi kecil kemungkinan Presiden Jokowi, keluar dari garis perpolitikkannya jika mendukung calon ketua umum bermasalah.
Seperti diketahui, garis perpolitikan Jokowi adalah pro rakyat, sederhana dan bersih.
"Makanya saya bilang kecil kemungkinan. Jika Jokowi mendukung salah satu calon yang bermasalah seperti salah satu yang mencatut namanya dalam salah satu kasus," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Menurutnya, jika ada gosip-gosip yang beredar bahwa istana mendukung calon yang bermasalah, maka dirinya akan mengalami dua kerugian.
Pertama, rugi dari sisi pencitraan karena dia dikatakan telah keluar dari garis politiknya. Kedua, jika caketum yang bermasalah terpilih, maka kemungkinan besar partai ini akan menjadi kecil. Entah ditinggal kadernya atau simpatisannya.
"Jika partai ini jadi kecil maka dukungan partai ini tidak signifikan bagi Jokowi untuk 2019," katanya.
Sebaliknya, dia menjelaskan jika Jokowi mendukung calon tidak bermasalah akan memberikan keuntungan. Pertama, pemerintahannya akan berjalan baik dan bersih. Kedua, kendaraan politiknya untuk maju di pilpres 2019 telah siap.
Beberapa calon ketua umum Partai Golkar menurut Hendri juga ada yang sudah bekerja sama dengan Jokowi dalam beberapa program untuk meningkatkan pemasukkan negara.
"Bisa jadi salah satu opsi. Tapi saya yakin, presiden dalam hal ini Jokowi, akan menempatkan dirinya di tempat yang netral. Saya yakin Jokowi, sosok yang cerdas yang tidak akan salah dalam mengambil keputusan dalam hal ini," katanya.
Sementara soal visi dan misi dari para kandidat, Hendri menjelaskan, jika ditarik garis merah hampir seluruhnya sama, yakni menjadi bagian penting dari Indonesia.