Ibu, tak kuduga aku mati muda
kini aku di alam berbeda
Kulihat jazadku merana
Mereka tutupi dengan daun
Seolah tanaman yang rimbun
Burung yang aku lihat di kebun karet itu
Kulihat lagi di alamku yang baru
Ia terus berkicau
Kini bisa kulihat suaranya
Di hati banyak orang bergema
Membangunkan nurani sebuah negeri
Kulihat para sahabat di banyak tempat
Menyalakan lilin untukku
Agar tiada lagi kekerasan
Bagi perempuan
Bagi bocah ingusan
Ibu, burung itu berbisik teduh
Ia berkata padaku
Jangan lagi aku bersedih
Kematianku tidak sia-sia
para pejuang di seluruh negeri
Menjadikan deritaku
Sebagai derita mereka
Aku menangis ibu
Terharu
Kukatakan pada burung itu
Jangan lagi ada seperti aku
Jakarta, Mei 2016