Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan wacana aklamasi dalam menentukan Ketua Umum Golkar hanya menghancurkan kinerja yang selama ini dibangun untuk menggelar Munaslub.
Menurutnya, dari delapan calon yang ada, akan terlihat adanya indikasi pemaksaan jika hanya satu yang langsung dipilih menjadi ketua umum partai berlambang Pohon Beringin itu.
"Jadi upaya memaksakan aklamasi itu sama saja dengan merusak kerja diri sendiri. Apa mungkin 'memangkas' 7 calon dengan begitu saja demi memaksakan aklamasi ke satu calon saja?" ujarnya dalam pesan singkat, Jakarta, Minggu (15/5/2016).
Dia menjelaskan bahwa saat ini ada gerakan pengkondisian agar proses pemilihan Ketua Umum dilakukan secara aklamasi.
Hal itu, kata Doli, menunjukkan indikasi adanya upaya pengulangan prilaku politik buruk yang menjadi pemicu konflik pada Munas Bali 2014 lalu.
"Pihak-pihak yang berusaha untuk memaksakan kehendak itu seperti tidak memahami realitas politik yang berkembang dalam era reformasi dan juga realitas yang ada pada Munaslub kali ini," tambahnya.
Karena itu demi keutuhan partai, demi konsistensi berfikir, dan bertindak, serta menegakkan terus budaya berdemokrasi, lanjut Doli, kader Golkar harus kembali ke rancangan yang sudah disepakati.