Lalu, kenapa orang pintar yang tadinya bagus, menjadi curang.
"Karakter orang larut dalam ruang itu, padahal karakter yang benar dalam kondisi apa pun tidak boleh berubah," katanya.
Seperti halnya Saut yang menyarankan buku "Corruption The Devil" menjadi referensi, Rektor Universitas Paramadina Prof Firmanzah juga sepakat dengan hal itu.
Menurut Firmanzah, ada proses intimisi antara penulis dan teks yang disampaikan kepada pembaca.
"Ketika kita sudah merampungkan sebuah buku, yang tersisa hanya tulisan dan pembaca. Buku ini layak jadi referensi, saya sepakat karena orangnya (Haryono) yang sederhana, tulisannya juga sederhana," katanya.
Kata dia, kalau mahasiswa mau cari referensi soal korupsi, bisa terwakilkan dengan buku karya Haryono umar tersebut.
Menurutnya, Haryono bisa menuliskan bahasa yang rumit dan kompleks menjadi lebih sederhana.
"Penulis ingin langsung membawa kita masuk ke konteks Indonesia, banyak case yang dibahas di bab tiga. Dan di bab empat penulis meyakinkan bahwa korupsi itu adalah the Devil. Buku ini ditulis dengan gaya bahasa mudah dicerna tanpa mengurangi determinasinya," tuturnya.