3. Fahd El Fouz Arafi
Fahd dipercaya menempati Ketua DPP Golkar bidang Pemuda dan Olah Raga. Fahd pernah mendekam di balik jeruji besi selama 2,5 tahun.
Pengadilan Tipikor Jakarta pada Desember 2012 memvonis Fahd bersalah dalam kasus suap Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) untuk tiga kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam. Fahd bebas bersyarat pada 23 Agustus 2014 lalu.
4. Sigit Haryo Wibisono
Sigit pernah divonis bersalah dan dihukum 15 tahun penjara dalam kasus pembunuhan terhadap Nasrudin Zulkarnain, Dirut PT Putra Rajawali.
Dia mendapat remisi sebanyak 43 bulan 20 hari atau sekitar tiga tahun lebih. Karena remisi tersebut, Sigit yang mendapat vonis 15 tahun penjara akhirnya mendapat pembebasan bersyarat dan menghirup udara bebas terhitung sejak 6 September 2015 lalu.
Novanto juga bermasalah
Penunjukan pengurus harian DPP Golkar sendiri merupakan wewenang tim formatur yang dipilih pada Munaslub Golkar di Bali pekan lalu.
Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar yang terpilih pada Munaslub lalu memimpin tim formatur.
Adapun anggotanya terdiri dari dua unsur pimpinan DPD I dari wilayah barat, dua pimpinan DPD I dari wilayah tengah, dua pimpinan DPD I dari wilayah timur, satu pimpinan ormas dan satu perempuan.
Sosok Setya Novanto sendiri tak terlepas dari masalah etika dan hukum. Pada akhir 2015, seluruh hakim Mahkamah Kehormatan Dewan menyatakan Novanto terbukti melanggar kode etik terkait pencatutan nama presiden dan wakil presiden demi mendapatkan saham PT Freeport.
Namun sebelum sanksi dibacakan, Novanto sudah terlebih dulu mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR.
Novanto juga terseret beberapa kasus yang ditangani KPK, seperti kasus PON Riau, kasus Akil Mochtar, dan e-KTP. Namun, hingga kini tidak ada bukti keterlibatan Novanto dalam semua kasus tersebut.
Penulis: Ihsanuddin