News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ribuan Guru Belum Diangkat CPNS, Komisi X Segera Panggil Menteri Anies

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEMO GURU HONORER - Ribuan guru honorer yang tergabung dalam Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) kembali berdemo di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Utara, Gambir, Kamis (11/2/2016). Para guru honorer kecewa lantaran tidak kunjung diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dan tidak ditemui Presiden Jokowi setelah dua hari berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta. Warta Kota/henry lopulalan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fikri Faqih mengaku sangat prihatin atas nasib dari ribuan guru tenaga honorer Kategori 2 (K2) yang belum kunjung diangkat menjadi CPNS oleh Mendikbud Anies Baswedan.

Sebab, Fikri menilai ribuan guru tersebut telah mengabdi untuk negara selama berpuluh-puluh tahun dengan beban kerja yang tinggi, tapi tidak selaras dengan kesejahteraannya yang minim.

"Ada informasi, per bulan hanya mendapatkan Rp 100 ribu, Rp 150 ribu, rata-rata Rp 300 ribu. Ini tidak manusiawi. Karena mereka harus mengajar. Tidak mesti ada yang punya kendaraan pribadi, ada yang memakai angkutan umum, jadi tidak cukup untuk kehidupan mereka,” kata Fikri melalui pesan singkat, Senin (30/5/2016).

Fikri menjelaskan sejauh ini para guru honorer tersebut telah berulang kali berkirim surat kepada Mendikbud Anies Baswedan.

"Tapi, belum ada tanggapan dari Menteri Anies. Maka, kita akan segera agendakan rapat dengan Kemendikbud untuk menjelaskan status mereka apakah diangkat menjadi CPNS atau tidak," katanya.

Fikri berharap persoalan tenaga honorer K2 ini segera dapat diselesaikan oleh pemerintah. Sebab, dunia pendidikan menurut Fikri, adalah pondasi penting dari sebuah bangsa yang harus diberikan perhatian lebih oleh pemerintah, baik dari sisi anggaran, kuantitas, hingga kualitas pengajarannya.

"Tentu pendidikan ini adalah aset utama yang diperhatikan. Sehingga, pemerintah mestinya memperhatikan hal ini," kata Fikri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini