News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hary Tanoe: Konsep Partai Membangun Bangsa

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MEA CENTER - Ketua Umum Partai Parkindo Hary Tanoesoedibjo memberi sambutan dalam peresmian MEA Center Perkindo di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/5/2016). Partai Perkindo meberi kesempatan menimba bekal bagi masyarakat untuk masuk dalam Masyarakat Ekonomi Asia. Warta Kota/henry lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Kehadiran partai dalam sebuah kehidupan berpolitik adalah untuk mendorong masyarakat untuk mandiri dan bangkit dari keterpurukan.

Partai harus mampu mengajak masyarakat menengah ke bawah yang selama ini belum mampu untuk berkontribusi bagi pembangunan bangsa dibantu untuk bisa naik kelas agar dapat menjadi penopang kemajuan bangsa.

Menurut Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo (HT) partai politik tak ubahnya seperti arena pembelajaran bagi masyarakat untuk hidup lebih baik. Begitu juga dengan partai Perindo yang mengedepankan pembangunan bangsa melalui pemberdayaan masyarakat.

“Partai perindo konsepnya membangun, bukan membantu. Jadi bagaimana masyarakat dari satu gerobak menjadi punya banyak gerobak, dari yang tidak bisa membayar pajak menjadi bisa bayar pajak,” ujar HT saat menghadiri pelantikan dan deklarasi sayap partai, Garda Rajawali Perindo (Grind) di Jalan Menjangan III, Situ Bungur, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (3/6/2016).

HT mengatakan dengan digerakkannya semua elemen bangsa maka arah untuk menjadi negara maju bisa mudah terwujud. Berbeda ketika dalam satu negara tidak bahu membahu dalam menggerakkan roda perekonomian. “Kalau kita jadi negara maju, masyarakat kita akan terdidik dengan baik, jadi tidak ada massalah lagi,” tuturnya.

HT menambahkan dengan mengusung ekonomi kerakyatan maka bangsa Indonesia bisa lebih efektif dalam mengejar ketertinggalannya dari negara lain. Dan ekonomi kerakyatan juga dipandang lebih baik diterapkan di Indonesia, ketimbang menggunakan ekonomi pasar bebas yang kondisi masyarakat Indonesia belum siap karena masih serba kekurangan.

”Ekonomi kerakyatan itu berpihak pada yang tertinggal, UMKM, petani, buruh, nelayan. Serta bagaimana suatu sistem ekonomi bisa membantu memberikan dana murah bagi UMKM, petani bisa dilatih, nelayan diberi proteksi. Jadi jangan diadu,” lugasnya.

Selain itu Ketua Umum Grind, Kuntum Khoiru Basa menegaskan kehadiran sayap partai ini yang pertama adalah sebagai perpanjangan tangan dari pelaksana program kepartaian yang lebih kuat untuk membangun bangsa. “Di sini Grind hadir untuk memperjuangkan cita-cita Partai Perindo,” ujar Kuntum dalam pidatonya.

Yang kedua Grind juga dapat dijadikan tempat mencetak kader berkualitas yang nantinya dapat dimanfaatkan bagi Partai Perindo untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan. “Karena salah satu problem partai politik hari ini adalah kaderisasi. Dimana bagi partai yang mengabaikan kaderisasi maka dia akan hilang dari kancah politik,” tutur Kuntum.

Ketiga Grind juga dapat dijadikan sebagai sarana bagi generasi muda untuk mengekspresikan dirinya dengan kegiatan yang positif. Dimana Grind sendiri akan berkecimpung disejumlah kegiatan baik sosial, ekonomi maupun keagamaan.

“Grind hadir untuk mengasah potensi kaula muda. Dimana kedepan kaum muda harus berani bertanggungjawab, berkontribusi memecahkan persoalan bangsa,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini