TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bareskrim Polri mencurigai uang palsu yang diedarkan oleh oknum perwira TNI Kolonel Inf. RAL yang berdinas di Kemenhan dan seorang sipil berinisial M ada hubungannya dengan jaringan uang palsu yang terungkap di kawasan Taman Mini, Jakarta Timur pada Mei 2016 lalu.
Sebelumnya mereka ditangkap di halaman Rumah Sakit UKI, Cawang, Jakarta Timur pada Selasa (7/6/2016) siang kemarin dengan barang bukti uang palsu 3.000 lembar pecahan Rp 100 ribu serta sebuah mobil.
Kini, Kolonel Inf. RAL sudah dibawa penguasaan POM TNI untuk diproses hukum.
Sedangkan seorang lainnya yang adalah masyarakat sipil berinisial M telah ditahan di Bareskrim.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan secara kasat mata uang palsu milik Kolonel Inf. RAF sama kualitasnya dengan jaringan Taman Mini, yakni SW (58) dan MAR (59).
"Secara kasat mata kualitasnya hampir sama. Barang bukti uang palsu masih diperiksa di laboratorium. Kalau memang identik, ada kemiripan ya patut diduga uang itu berasal dari sumber yang sama dengan yang Taman Mini," tutur Boy, Kamis (9/6/2016) di Mabes Polri.
Boy menambahkan kini penyidik masih mendalami dimana lokasi percetakan uang palsu tersebut. Diduga uang ini dicetak di luar Jakarta.
"Penyidik melakukan pengejaran termasuk lokasi pencetakan yang diduga di luar Jakarta," katanya.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menangkap pelaku peredaran uang palsu, SW (58) dan MAR (59), saat transaksi di kawasan Taman Mini dan Tol JORR, Kamis 19 Mei 2016.
Dari tangan SW disita uang palsu 2.000 lembar pecahan Rp100 ribu. Lalu polisi juga menyita barang bukti 16.000 uang palsu pecahan Rp100 ribu dari MAR. Jika dirupiahkan uang palsu ini senilai Rp 1,6 miliiar.