News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Kapolri

Hermawan: Komjen BG Pilih Jadi Satgas Parpol daripada Kapolri

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakapolri, Komjen. Pol. Budi Gunawan dalam acara silaturahmi Polri bersama keluarga korban teror Thamrin di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/1/2016). TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat kepolisian, Hermawan Sulistyo mengungkapkan, mayoritas jenderal bintang tiga Polri enggan menjadi Kapolri.

Pasalnya jadi orang nomor satu Polri saat ini kurang 'menguntungkan', tak terkecuali Wakapolri Komjen Budi Gunawan (BG).

Bahkan, dalam percakapan dengan Hermawan, BG berseloroh lebih kepincut jadi pimpinan Satgas partai politik dibandingkan jadi Kapolri.

"BG sampai bilang, 'Mas, saya jadi Satgas partai saja lah. Partai apa yah?'. Kata saya, 'Yah PDIP lah, partai apa lagi'. Begitu," kata Hermawan menceritakan percakapannya dengan BG.

"Itu saking nggak mau, menghindari itu (Kapolri)," sambungnya.

Menurutnya, sebagian dari delapan calon Kapolri enggan menjadi kapolri karena 'harga' mengemban tugas kapolri saat ini terbilang lebih mahal atau lebih berat dibandingkan manfaat yang didapat, termasuk menghindari friksi di internal Polri.

Bahkan, sebagian dari para jenderal bintang tiga Polri tersebut meminta bantuan Hermawan agar disampaikan kepada Presiden Jokowi untuk tidak disertakan sebagai calon Kapolri.

Hermawan dapat mahfum dengan alasan keengganan sebagian jenderal Polri itu.

Ia pun dapat maklum jika BG sampai berseloroh seperti itu.

Padahal, BG sudah tidak ada kendala lagi dengan kasus dugaan korupsi terkait kepemilikan 'rekening gendut' yang pernah menjeratnya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat pencalonan sebelumnya.

Apalagi, saat ini sebagian besar pejabat di KPK berasal dari korps Bhayangkara.

"Padahal, sekarang mereka sudah pada 'aman', tidak ada lagi ancaman-ancaman pada pribadi. Kenapa? Karena sekarang sudah pada banyak polisi yang di KPK, sudah nggak ada ancaman lagi," ujarnya.

Hermawan Sulistyo merupakan Profesor Riset Bidang Perkembangan Politik LIPI yang juga pengajar di PTIK dan Universitas Bhayangkara.

Ia pernah menjadi dosen kursus Perwira Senior (Suspasen) Reserse Polri dan dosen tamu atau narasumber ahli Sespim Polri.

Pria yang dikarib dengan panggilan Kikiek Haryodo itu juga dikenal dekat dengan sebagian besar jenderal di Mabes Polri dan staf kepresidenan. Bahkan, ia kerap dimintakan masukan oleh internal Polri.

Hingga berita ini diturunkan, Tribun belum mendapatkan konfirmasi dari pihak-pihak yang disebutkan oleh Hermawan Sulistyo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini