TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memuji Komisaris Jenderal Tito Karnavian yang dinilainya sangat kompeten untuk menjabat sebagai Kepala Kepolisian RI.
Ahok beberapa kali bekerjasama dengan Tito. Utamanya, saat Tito masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dibantu pihak kepolisian dalam menertibkan pemukiman liar Ciliwung untuk mengurangi dampak banjir, dan relokasi warga Kalijodo, perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
"Pak Tito memang gayanya cepat. Pak Tito cerdas banget," ujar Ahok seusai meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Dahlia, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (15/6/2016).
Tito dinilai Ahok memiliki gaya kepemimpinan yang cepat tanggap.
Lulusan Akademi Kepolisian pada 1987 itu juga disebut Ahok cerdas.
Maret 2013, Tito meraih gelar PhD dengan nilai excellent di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, dalam bidang Strategic Studies.
"Jadi Kapolri PhD ini, dari luar negeri. Reputasinya juga diakui di luar negeri. Polisi yang cerdas," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri mengatur masa dinas anggota berakhir pada usia 58 tahun.
Dengan usia Tito yang masih 51 dapat mereformasi Kepolisian di Indonesia dengan waktu yang cukup panjang, yakni tujuh tahun.
"Kita berharap dengan umur dia yang masih panjang begini, reformasi di kepolisian jadi bisa lebih panjang. Biasanya Kapolri kan pendek-pendek ya (masa jabatannya) tentu kita berharap banyak. Harapan saya ya tentunya Kepolisian semakin baik. Negara semakin aman," kata Ahok.
Diketahui, Tito merupakan angkatan termuda di kalangan jenderal bintang tiga.
Masa pensiun Tito masih panjang, hingga Oktober 2022 mendatang.
Sebelum Tito dipilih Presiden RI Joko Widodo, terdapat beberapa nama seniornya yang santer akan dijadikan Kapolri, semisal Wakapolri Budi Gunawan (angkatan 83), Kepala BNN Budi Waseso (angkatan 84), dan Irwasum Dwi Priyatno (angkatan 82).