TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ditunjuknya Kepala Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo dinilai tepat.
Bukan hanya karena Tito termasuk angkatan muda di jajaran petinggi Polri (alumni 1987), tetapi juga karena Tito merupakan figur yang merepresentasikan prestasi, reputasi dan visi sekaligus.
" Sebagai jenderal bintang tiga yang masih muda, 51 tahun, Komjen Tito sudah menorehkan prestasi, yang sekaligus meneguhkan reputasi," kata Yenny Wahid, Direktur Wahid Insitute di Jakarta, Rabu (15/6/2016) malam.
Putri Gus Dur itu mengapresiasi kepada Presiden Jokowi tidak ragu mengusulkan hanya satu nama Komjen Tito Karnavian kepada DPR RI.
Padahal, dari tiga nama yang sebelumnya diajukan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti kepada Presiden, nama Komjen Tito tidak termasuk di dalamnya.
"Singkatnya, Komjen Tito adalah figur yang tepat menjabat Kapolri sesuai dengan tantangan zaman," ujar Yenny.
Bicara prestasi dan reputasi, lanjut Yenny, Komjen Tito Karnavian sudah jelas teruji dan terbukti mampu menangani sejumlah kasus kejahatan luar biasa, khususnya terorisme dan radikalisme, narkoba serta korupsi.
Hal tersebut tidak terlepas dari berbagai pos penugasan yang pernah diemban Komjen Tito, termasuk dua pos terakhir sebagai Kapolda Metro Jaya dan Kepala BNPT.